10 Negara Dengan Kualitas Hidup Terburuk

kualitas hidup terburuk
Perang saudara, kemiskinan, kebodohan, kelaparan, menyatu dalam kehidupan rakyat Republik Demokratik Kongo. Menempatkan rakyat di negara tersebut hidup dalam kualitas terburuk di dunia. Foto: AFP.

Komparatif.ID—Rakyat di 10 negara ini memiliki kualitas hidup terburuk di dunia. Mereka dilanda ketakutan, kelaparan, dan harapan yang nyaris sirna. Hidup di negara -negara tersebut, layaknya di dalam neraka dunia. Setiap bangun pagi, selalu diawali dengan helaan nafas penuh kekhawatiran.

Baca: Ethiopia, dari Miskin Menjadi Negara Kaya di Afrika

Rakyat di negara-negara tersebut tentu mendambakan kualitas hidup terbaik. Tapi nyatanya pemerintah—dengan berbagai perilaku buruknya, hanya mampu menghadirkan ketakutan, keputuasaan, bahkan kengerian.

Dari 140 negara, 10 negara berada di peringkat buncit, diukur dari pencapaian stabilitas, pemenuhan hak-hak sipil, layanan kesehatan, keamanan, iklim, biaya hidup, dan popularitas.

Indeks disusun dengan pemberian skor untuk masing-masing subsecktor yang dinilai.

Stabilitas 15 persen

Pemenuhan hak-hak sipil 20 persen

Layanan kesehatan 15 persen

Keamanan 10 persen

Iklim 15 persen

Biaya hidup 15 persen, dan

Popularitas 10 persen.

Total skor 100 persen. Bila skor tersebut mencapai 100 persen, maka negara tersebut memiliki kualitas hidup terbaik. Untuk tahun 2024, Australia merupakan negara dengan kualitas hidup terbaik.

Akan tetapi masih banyak negara yang tidak mampu memenuhi skor yang disiapkan. Dari berbagai data baik yang dipasok dari  The World Bank Group, CIA Factbook, OECD, UNESCO Institute for Statistics, Transparency.org, UNHCR, German Weather Service, dan penelitian independent, menempatkan 10 negara berada di rangking terbawah yang warganya mendapatkan kualitas hidup terburuk.

Di bawah ini 10 negara dengan kualitas hidup terburuk di dunia, berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan pada tahun 2024 oleh Wworlddata.info.

Negara apa saja yang warganya menari dalam pusaran kualitas hidup terburuk?
  1. Republik Demokratik Kongo, skornya totalnya hanya 21 persen.

2. Sudan, skornya 23 persen.

3. Somalia, skornya 24 persen.

4. Myanmar, skornya 28 persen.

5. Mali, skornya 29 persen.

6. Chad, skornya 31 persen.

7. Haiti, skornya 31 persen.

8. Burkina Faso, skornya 32 persen.

9. Afghanistan, skornya 35 persen.

10. Burundi, skornya 35 persen.

Artikel SebelumnyaPolda Aceh Selidiki Korupsi Dana Operasional PT Pos Indonesia KCP Rimo
Artikel SelanjutnyaPFL Aceh Series: Sadakata Ditahan Imbang KLN di Kandang
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here