Dana Otsus dan DAK Aceh Belum Ditransfer Pusat

THR dan gaji 13 Dana Otsus dan DAK Aceh Belum Ditransfer Pusat
Kepala BPKA Reza Saputra. Foto: HO for Komparatif.ID

Komparatif.ID, Banda Aceh— Dana Otsus dan DAK Aceh tahun 2025 belum ditranfer oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Aceh sudah melengkapi semua dokumen laporan. Pihak Pusat menjanjikan bila dana otsus dan DAK ditransfer pada Akhir April tahun ini.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) Reza Sahputra,SSTP,M.Si, Selasa (29/4/2025) kepada Komparatif.ID mengatakan sampai saat ini Pusat belum mentransfer dana otonomi khusus dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.

“Belum ditransfer, Bang,” katanya menjawab Komparatif.ID.

Reza menjelaskan, karena belum ditransfernya kedua dana tersebut, Pemerintah Aceh belum memiliki anggaran untuk dibelanjakan. Selama ini keuangan Aceh yang ditujukan ke publik bersumber dari dua anggaran tersebut.

“Selama in ikan itu sumber pendanaan kita [untuk publik],” sebut Reza.

Pemerintah Aceh, kata Reza, sudah memenuhi semua kewajiban sebagai syarat yang dibutuhkan untuk transfer dana otonomi khusus dan dana alokasi khusus.di tingkat nasional sedang berproses. Kementerian dan lembaga di Pusat sedang melakukan validasi.

Penundaan transfer bukan hanya untuk Aceh, katanya. Tapi juga kepada seluruh daerah di Indonesia.

Baca jugaFadhlullah: Tanpa Dana Otsus Pembangunan Aceh Terancam Mandek

Dia meluruskan juga informasi bahwa kas daerah sedang kosong. Informasi tersebut keliru, karena Dana Alokasi Umum (DAU) telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat. belanja pegawai bersumber dari anggaran tersebut.

Sebelumnya beredar informasi bila kas daerah kosong. Banyak pembayaran yang belum dapat dilakukan karena tidak adanya uang. Salah satu faktornya karena belum dikirimnya laporan penggunaan dana otsus kuartal terakhir tahun lalu. 

Dampak dari keterlambatan tersebut mulai terasa di tingkat akar rumput. Secara umum masyarakat mengeluh tidak lagi memiliki uang. Utang ke sana kemari juga tidak lagi membuahkan hasil. Karena semua orang mulai mengatakan tidak memiliki uang yang dapat diutangkan.

“Selama April lima orang teman yang saya hubungi untuk meminta bantuan Rp200 ribu, mengaku tidak punya uang. Mau lari ke pinjol, saya tidak berani. Sudah tiga bulan saya tidak bekerja,” sebut Khaidir (50) sopir truk jungkit yang biasanya bekerja di proyek pembangunan infrastruktur.

Artikel Sebelumnya2 Taruna Pelayaran Asal Medan dan Sulsel Rampas HP di Peunayong
Artikel SelanjutnyaPerkuat Tata Kelola, Aceh Luncurkan Program Satu Data
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here