![Sie Itek Kuntilanak Berburu Sie Itek Kuntilanak Misteri di Balik Lezatnya “Bebek Kuntilanak”](https://i0.wp.com/komparatif.id/wp-content/uploads/2025/02/Sie-Itek-Kuntilanak.jpg?resize=696%2C435&ssl=1)
Bicara soal kuliner, selalu ada cerita menarik di balik setiap sajian yang kita nikmati. Tak hanya soal rasa, tapi juga sejarah, proses memasak, hingga suasana tempat yang memberikan pengalaman berbeda.
Salah satu kisah kuliner yang unik datang dari Aceh Besar, tempat sebuah warung sederhana menyajikan hidangan legendaris bernama Sie Itek Kuntilanak.
Mendengar namanya saja sudah cukup membuat bulu kuduk merinding. Namun, alih-alih menghadirkan teror, warung ini justru menawarkan kelezatan yang menggoda dan terus diburu oleh para pecinta kuliner.
Warung ini telah berdiri sejak 1994 di Gampong Turam, Mukim Biluy, Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar. Nama “Bebek Kuntilanak” bukan diberikan oleh pemiliknya, melainkan muncul dari para pelanggan yang merasa lokasi warung ini terbilang seram—terpencil, jauh dari jalan besar, dan buka hingga menjelang subuh.
Namun, justru inilah daya tariknya. Banyak orang rela menempuh perjalanan jauh di tengah gelapnya malam hanya demi mencicipi hidangan klasik yang satu ini.
Hal tersebut-pun membuat penasaran lima sekawan dari background yang bervariasi yakni Randi (Kutai), Syatria (Banjar), Afif (Lampung), Adriansyah (Padang), dan Tgk. Musrizal (Samalanga), untuk mencicipi salah satu citarasa kuliner unik di Tanah Rencong.
Kuliner ini telah melegenda sejak 1994 di Gampong Turam, Mukim Biluy, Kec. Darul Kamal, Kab. Aceh Besar, yakni Sie Itek Pak Nasir yang lebih viral dengan nama “Bebek Kuntilanak” yang buka hingga adzan subuh berkumandang.
Destinasi kuliner ini menawarkan keunikan tersendiri yang tidak hanya karena namanya yang berkesan “horror” namun juga karena citarasa khas Aceh klasik yang tidak menggunakan penyedap rasa selain rempah-rempah, serta cara memasaknya yang masih menggunakan tungku kayu bakar sehingga rasanya khas dan memberikan kesan tersendiri bagi penikmatnya.
Asal Usul Nama “Sie Itek Kuntilanak”
Dikenal sebagai salah satu warung legend di ujung paling Barat Nusantara ini, warung Sie Itek Pak Nasir tetap eksis di tengah masa konflik berkepanjangan yang penuh tantangan di wilayah Aceh.
Keluarga Pak Nasir, tetap setia menyajikan hidangan nasi bebek di Tengah-tengah konflik bersenjata pada waktu itu bahkan hingga saat ini. Nama “Kuntilanak” yang melekat pada warung dan kuliner ini bukanlah tanpa alasan; konon, nama tersebut bukan dari sang pemilik warung, namun sebutan pelanggan sekitar bahkan dari luar daerah dikarenakan warung ini terletak cukup ke terpencil dari jalan besar dan jam bukanya pada malam hari hingga Subuh.
Baca juga: Sate Apaleh Mengubah Mengubah Wajah Geurugok
Tamu yang berkunjung pasti terkesan dengan kesediaan Pak Nasir serta keluarga dalam menyediakan menu tengah malam tersebut demi mengisi perut atau hanya sekedar memenuhi adrenalin ke tempat tersebut untuk merasakan suasana tempoe doeloe.
![Berburu Sie Itek KuntilanakMisteri di Balik Lezatnya “Bebek Kuntilanak”](https://i0.wp.com/komparatif.id/wp-content/uploads/2025/02/Sie-Itek-Kuntilanak-1.jpg?resize=696%2C435&ssl=1)
Keunikan Cita Rasa Klasik
Apa yang membuat Sie Itek Kuntilanak Pak Nasir unik? Jawabannya terletak pada bumbu dan cara memasaknya. “Bebek Kuntilanak” disajikan dengan cara yang masih khas, menggunakan resep rempah tradisional atau klasik yang telah diwariskan tanpa penyedap rasa instan sekarang.
Proses memasaknya pun seperti yang telah disebutkan di atas dengan menggunakan teknik klasik yakni penggunaan tungku kayu bakar yang ada dari dulu.
Bumbu-bumbu yang digunakan memberikan rasa gurih yang juga dihasilkan dari proses memasak dengan waktu cukup lama, di mana bebek dimasak dalam api kecil hingga bumbu-bumbu benar-benar meresap dan dagingnya menjadi empuk gurih. Silakan rasakan sendiri rasa klasiknya.
Pengalaman Kuliner di Tempat
Disarankan sebelum memutuskan berangkat ke warung Pak Nasir agar menghubungi by phone ke 0852-3850-2520 untuk memastikan ketersediaan lauk pauk hidangan Sie Itek Kuntilanak saat tiba di sana, karena memang pelanggan tidak bisa dikira dan dibendung, kadang yang datang adalah rombongan plat merah, atau rombongan keluarga dan kolega, atau bahkan rombongan touring dari luar Aceh.
Adapun pengalaman kami berlima setelah memastikan ketersediaan, kami start dari Kopelma Darussalam mengikuti Google Map dan hampir tersesat.
Begitu memasuki Gampong Turam, Mukim Biluy, dikarenakan malam hari dan sambil mendengar cerita dari Tgk. Musrizal pada saat konflik, seakan terbawa pada masa itu sedangkan di sekeliling kami adalah pepohonan yang rindang dan gelap.
Tiba-tiba kami dibingungkan dengan titik pada Google Map telah sampai namun tidak nampak rumah atau bangunan di depan-kiri-kanan kami semakin horor pada saat itu dan berhenti sejenak, yang kami lihat hanya belokan ke kanan, seketika itu ada tepukan tangan namun tak nampak orang, tiba-tiba pas di depan kami ada seorang Ibu yang mengarahkan tangan untuk kami mengikuti beliau ke kanan, kemudian tanpa ragu kami mengikutinya dan ternyata warung yang dicari pas berada setelah jalan belokan ke kanan tersebut.
Kami disambut suasana yang sederhana dengan spanduk bertulisan “Sie Itik Pak Nasir, Bebek Kuntilanak”.
Kemudian kami diarahkan oleh Ibu paruh baya untuk memasuki ruangan lesehan dengan interior yang ternyata warung dan dipersilakan untuk mengambil hidangan di wajan beulangong secara prasmanan dengan aroma khas yang menggugah selera.
Sie Itik yang disediakan cukup empuk dibalut kuah gulai khas dengan nasi putih hangat serta pendamping lauk seperti kerupuk opak singkong.
Kita dipersilakan untuk tambah nasi, kuah, dan air putih hangat yang terkesan beraroma seperti pandan dengan gratis hingga kenyang yang dihargai hanya potongan Sie Itik-nya saja cukup seharga Rp15.000.
Dengan harga segitu jadi terkesan “konsep dagang sambil beramal”. Meskipun warung legend ini hampir 31 tahun eksis dan terus dikunjungi pelanggan namun warung Pak Nasir ini tetap mempertahankan keunikan yang ada, kesederhanaan, citarasa klasikal, keramah-tamahan, dan sambil beramal dengan harga MURMER menjadikan kekhasan warung ini dan membuat pengunjung ingin kembali mencicipi menu Sie Itek Kuntilanak ini kembali.
Silakan datang dan selamat mencoba, rasakan sendiri pengalaman dan citarasa klasiknya.