Syakira dan Jamblang-jamblangnya

Jomblang yang dibungkus dengan mikaplastik transparan, dijual Rp5000. Setiap malam Syakira menjajakannya kepada pengunjung warung kopi di Banda Aceh. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.
Jomblang yang dibungkus dengan mikaplastik transparan, dijual Rp5000. Setiap malam Syakira menjajakannya kepada pengunjung warung kopi di Banda Aceh. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.

Saat menawarkan jamblang yang telah dibungkus dalam mikaplastik berukuran kecil, matanya hanya sekilas memandang. Bila ditolak, ia bergegas ke meja lain. Ketika jamblangnya dibeli, secepat kilat bibirnya menyungging senyum.

Namanya Syakira (9) murid SD di Ujong Batee, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Setiap hari, seusai Asar, dia Bersama ayahnya akan menempuh perjalanan belasan kilometer, menuju Banda Aceh, kota tempat ia dan keluarganya berniaga kecil-kecilan dari warung ke warung.

Syakira merupakan salah satu dari sekian banyak anak-anak yang berseliweran di Kota Banda Aceh. Ada yang mengemis, ada yang menjajakan jajanan di lampu merah, dan warung ke warung.

Ada juga yang mangkal di sepanjang pedestrian Jembatan Pante Pirak, Banda Aceh, menjual jambu air, timun, hingga jamblang. Barang dagangan itu dijajakan sesuai musimnya.

Sabtu (17/6/2022) pukul 21.00 WIB, Sya masuk ke Kulam Kupi, sebuah warung kopi di bilangan Pango. Dia menawarkan jamblang kepada setiap pengunjung kedai. Dia turut menawarkannya kepada Komparatif.id.
Satu bungkus jamblang dijual Rp5000.jomblang itu turut disertai garam tumbuk yang telah dicampur bubuk cabai, juga ditaruh sebungkus kecil pliek yang telah diolah menjadi bumbu rujak.

Malam itu, dengan mengenakan jilbab maroon, Syakira mendatangani tiap pengunjung kedai, menawarkan jomblang yang sebenarnya belum begitu enak disantap. Rasa kelatnya (sepat) masih sangat kentara, konon lagi dijual malam hari. Tapi, karena yang menawarkan adalah seorang perempuan cilik, beberapa pengunjung tidak menolak.

Setelah dibeli, jamblang itu ditaruh di meja, tidak disentuh. Rata-rata demikian.

Kepada Komparatif.id, Syakira mengatakan, aktivitas berniaga jamblang dimulai setelah Asar. Seusai dia pulang mengaji. Setiap hari dia dan ayahnya membawa 100 bungkus jamblang.

Ayah sang bocah menunggu di atas sadel sepeda motor. Syakira yang ditugaskan keluar-masuk warung kopi.
“Kalau sudah habis terjual baru kami pulang ke Ujong Batee. Atau bila sudah sangat larut tapi belum juga habis baru kami pulang,” kata Syakira.

Syakira tipikal bocah pemberani. Dia melayani siapa saja yang bertanya kepadanya. Mungkin itu yang membuat beberapa pengunjung jatuh iba, sehingga membeli barang yang dijual, meskipun mereka tidak membutuhkannya.

Bukan sekali dua, Komparatif.id melihat aktivitas niaga Syakira. Di berbagai warkop pada kesempatan berbeda, perempuan belia bertubuh kecil itu sering terlihat. Dia masuk ke warung, menyambangi pengunjung, menawarkan jamblang. Banyak yang menggeleng, tapi tidak sedikit pula yang membeli.

Dalam bincang singkat dengan Komparatif.id, Syakira mengatakan tetap bersekolah dan mengaji. Dia berjanji akan tetap sekolah sembari melakukan tos dengan media ini.

Dengan tawa lepas khas anak-anak, bocah kurus itu pun melangkah ke luar warung, menerobos gelap, menuju warung lainnya. Sedangkan sang ayah, tetap menunggu di tempat remang, sembari memantau sang putri menjajakan jamblang dari meja ke meja.

Syakira dan bocah-bocah lainnya yang setiap hari berseliweran di jalanan Kota Banda Aceh, merupakan bagian dari 850.260 ribu jiwa rakyat Aceh yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka yang belum berhasil dikeluarkan dari mata rantai ketidakdilan ekonomi, dan terjungkal dari rantai pasok produksi yang memiliki uang besar. Syakira dan keluarganya, merupakan kalangan buruh yang tidak memiliki pekerjaan di Serambi Mekkah, demikian pandangan beberapa sumber.

Artikel SebelumnyaMualem Dukung Ismail Rasyid Sebagai Ketua Kadin Aceh
Artikel SelanjutnyaLengkapi PLB Aceh, Trans Continent Akan Bangun Kapal Kargo 2000 DWT
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here