Kampanyekan LGBTQ, Gueye Tolak Berlaga Bela PSG

Gelandang klub Paris Saint-Germain (PSG) asal Senegal Idrissa Gueye. Foto: AFP

Komparatif.ID, Paris— Gelandang klub Paris Saint-Germain (PSG), Idrissa Gueye diduga menolak mengenakan kaus berwarna bendera LGBTQ+, yang dikenakan tim asal ibukota Prancis itu pada Sabtu lalu, saat pertandingan melawan Montpellier.

PSG menyatakan dukungan untuk komunitas LGBTQ pada perayaan Hari Dunia Melawan Homofobia dan Transfobia, yang bertepatan pada 17 Mei. PSG merilis jersey khusus dengan name set pemain berwarna pelangi. Semua pemain PSG dengan nama besar, termasuk Leo Messi, Kylian Mbappe, Achraf Hakimi, dan Sergio Ramos mengenakan jersey mereka dengan aksen rainbow flag tersebut.

Gueye mengikuti pertandingan dari tribun penonton. Melansir dari France Info, pemain asal Senegal itu dikeluarkan dari skuad, meski pada awalnya termasuk dari bagian tim yang akan menghadapi Montpellier.

Menurut Le Parisien, alasan Gueye untuk tidak bergabung dalam kampanye dukungan itu disebabkan oleh keyakinan agamanya. Sebelumnya, Idrissa Gueye diketahui beragama Islam, ia dikenal sebagai muslim yang taat. Gueye bersama dengan rekanya bintang Liverpool, Sadio Mane, yang juga sama-sama berasal dari Senegal, sering mendonasikan kekayaan mereka untuk komunitas muslim di Senegal.

Pelatih PSG, Mauricio Pochettino, menyatakan bahwa Gueye tidak memiliki masalah fisik, tetapi ia tidak memainkan pada pertandingan karena alasan pribadi yang tidak dapat diungkap. Klub Paris Saint-Germain yang dimiliki Otoritas Investasi Qatar menolak berkomentar secara resmi. Musim lalu Gueye juga menghindari pertandingan dengan alasan menderita gastroenteritis, saat tim PSG menyatakan dukungan untuk gerakan LGBTQ dengan mengenakan kaus serupa.

Gubernur wilayah Ile-de-France, tempat kota Paris berada, Valerie Pecresse, menyayangkan tindakan pesepakbola Senegal itu, dan menyerukan agar ia diberikan sanksi oleh klub.

“Para pemain klub sepak bola, khususnya PSG, adalah figur identifikasi bagi generasi muda kita, mereka memiliki tugas untuk memberi contoh. Penolakan Idrissa untuk bergabung dalam perang melawan homofobia tidak boleh dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Asosiasi untuk memerangi homofobia dalam olahraga, Rouge Direct, juga menyerukan agar pemain sepakbola manapun diberikan sanksi.

“Homofobia bukan opini tapi kejahatan. LFP dan PSG harus meminta penjelasan Idrissa dan sangat cepat. Dan memberikan sanksi jika perlu,” kata mereka. (*)

Artikel SebelumnyaPresiden Jokowi Undang Elon Musk ke Indonesia
Artikel SelanjutnyaPenuhi 100 % Syarat, Ismail Rasyid Mendaftar Sebagai Calon Ketua Kadin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here