Komparatif.ID, Banda Aceh—Ketua DPRK Banda Aceh sekaligus caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Farid Nyak Umar, Senin (18/12/2023) menyarankan kepada KIP Kota Banda Aceh supaya membentuk pageu gampong anti-money politic di tiap-tiap desa di Kota Banda Aceh.
Farid Nyak Umar mengatakan, pageu gampong tersebut bertugas menjaga desanya masing-masing dari serangan fajar pada hari pemilu, serta pembagian uang kepada pemilih supaya memilih kandidat tertentu.
Hal tersebut disampaikan Farid Nyak Umar dalam acara “Ngopi Bareng Bersama Wartawan dan Forkopimda; Pemilih Cerdas, Pemilu Berkualitas”, yang digelar oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, di New Normal Café, Lampineung, Banda Aceh.
Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar di depan puluhan wartawan berbagi pengalamannya selama tiga periode duduk sebagai wakil rakyat di Parlemen Kota Banda Aceh. Beberapa anggota DPRK Kota banda Aceh yang saat pemilu menghambur-hamburkan uang, tidak dapat mendapatkan kembali besaran uang yang telah dikeluarkan untuk membeli suara pemilih.
Baca: Farid Nyak Umar Jadi Tokoh Penggerak Budaya di SAA 2023
Lagi pula, anggota DPR bukanlah pengelola keuangan daerah. Tugas DPR hanya tiga; legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Lalu fungsinya sebagai wakil rakyat untuk soal pembangunan? Masing-masing anggota DPR mengusung tugas sebagai tukang advokasi pembangunan mewakili dapil masing-masing.
“Kalau dari awal dia sudah membayar untuk mendapatkan kursi di DPRK, bagaimana ia akan mampu melakukan advokasi pembangunan untuk kebutuhan rakyat yang diwakili?” kata Farid Nyak Umar.
Praktek money politic pada Pemilu 2024 sudah lebih terang-terangan. Bila dulu dalam bentuk pembagian sembako atau dibagikan scara sembunyi-sembunyi, kini langsung dibagikan uang kepada tiap pemilik suara secara terang-terangan. Lebih modern lagi dalam bentuk pembagian chip poker, dan uang digital.
Kondisi tersebut tentu saja sangat tidak baik untuk pertumbuhan demokrasi. Juga tidak bagus bagi keperlanjutan pembangunan daerah. Oleh karena itu Farid Nyak Umar menyarankan KIP Kota Banda Aceh membentuk pageu gampong yang bertugas mengawasi tindak kecurangan pemilu. Salah satunya mengawasi dan melindungi desa dari kegiatan-kegiatan money politic.
Ketua KIP Kota Banda Aceh Yusri Razali, dalam pidato sambutannya mengatakan target utama mereka yaitu menjadi daerah dengan partisipasi pemilih paling tinggi di Aceh. kemudian bersama unsur penyelenggara pemilu lainnya dan forkopimda, berkomitmen menggelar pemilu yang jujur dan adil.
Beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain semakin maraknya isu politik uang dan merebaknya hoaks di tengah-tengah masyarakat. Yusri berharap media memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu tersebut, demi mencapai pemilu yang berkualitas dan demokratis.