Komparatif.ID, Kuala Lumpur– 402 anak dan remaja di Malaysia menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum di 20 panti asuhan.
Pada Rabu (11/9/2024) dilansir Free Malaysia Today, Inspektur Jenderal Polisi Razaruddin Husain menerangkan polisi telah menyelamatkan 402 anak dan remaja di 20 panti asuhan yang ada di Selangor dan Negeri Sembilan.
Baca: Diduga Sodomi 5 Santri, Seorang Guru Dayah MA Ditangkap
Ratusan anak dan remaja telah menjadi korban kekerasan seksual seperti sodomi, sekaligus dipaksa melakukan hal yang sama terhadap orang lain di panti. Beberapa orang juga dilaporkan mendapatkan penganiayaan.
Inspektur Jenderal Polisi Razaruddin Husain juga menjelaskan, ditemukan pula anak-anak yang disulut dengan benda panas, kala melakukan kesalahan.
Polisi telah menangkap 171 tersangka yang terdiri dari guru agama, dan sejumlah pengasuh di panti asuhan.
Terbongkarnya kasus tersebut setelah polisi menerima laporan bahwa telah terjadi banyak kasus kekerasan, eksploitasi dan tindakan amoral lainnya di sejumlah panti asuhan di Negeri Sembilan.
Usia para tersangka beragam, mulai 17 hingga 64 tahun. Mereka mengakui melakukan tindakan pelecehan karena bagian dari ajaran agama.
Anak-anak juga dipaksa melakukan pelecehan terhadap sesamanya. Anak-anak yang sakit tidak diperbolehkan dirawat di rumah sakit, hingga belum mencapai kritis.
Adapun anak dan remaja yang berhasil diselamatkan terdiri dari 201 laki-laki dan 201 perempuan. Saat ini mereka ditempatkan di Pusat Kantor Kepolisian di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka rata-rata telah menjadi korban kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan penelantaran.