30 Ton Beras Bantuan UEA Bakal Disalurkan Muhammadiyah

"Ditekan Pusat" Walkot Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA 30 Ton Beras Bantuan UEA Bakal Disalurkan Muhammadiyah
Wali Kota Medan Rico Waas saat menerima bantuan kemanusiaan dari Wakil Duta Besar Uni Emirat Arab Shaima Al Hebsi, Sabtu (13/12/2025). Foto: Humas Pemkot Medan.

Komparatif.ID, Medan— Muhammadiyah memastikan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Uni Emirat Arab kepada masyarakat terdampak banjir.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan dalam kerja-kerja kemanusiaan, persyarikatan tidak mempermasalahkan status kebencanaan selama masyarakat membutuhkan pertolongan.

“Dalam kerja-kerja kemanusiaan, Muhammadiyah tidak mempermasalahkan status kebencanaan. Ketika masyarakat membutuhkan pertolongan, di situlah Muhammadiyah bergerak,” kata Haedar Nashir dalam keterangannya, Sabtu (20/12/2025).

Haedar juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemprov Sumatera Utara dan mitra kemanusiaan dari Uni Emirat Arab kepada Muhammadiyah untuk menyalurkan bantuan tersebut.

Menurutnya, bantuan yang telah diterima akan segera disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana, khususnya di wilayah yang membutuhkan penanganan cepat.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Uni Emirat Arab tetap disalurkan kepada para korban banjir. Ia menegaskan bantuan tersebut tidak dikembalikan ke negara asalnya, melainkan diteruskan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui Muhammadiyah.

Bobby menjelaskan bantuan beras tersebut bukan bersifat government to government, melainkan berasal dari organisasi nonpemerintah di Uni Emirat Arab. “Ini bukan bantuan G2G. Jadi bukan dari negara Uni Emirat Arab, melainkan dari NGO,” kata Bobby.

Baca juga: “Ditekan Pusat” Walkot Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA

Karena bersumber dari NGO, lanjut Bobby, Pemerintah Kota Medan kemudian menyerahkan dan mempercayakan penyaluran bantuan tersebut kepada Muhammadiyah sebagai organisasi kemanusiaan yang memiliki jejaring serta pengalaman dalam penanganan bencana.

“Sebenarnya bukan dipulangkan, tetapi karena ini bantuan dari NGO, maka diserahkan kepada NGO yang ada di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Nanti Muhammadiyah yang akan menyalurkan kepada para korban,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Rico Waas mengatakan pengembalian bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dari Red Crescent Uni Emirat Arab dilakukan agar pihak pemberi bantuan dapat menyalurkannya langsung kepada organisasi Muhammadiyah Disaster Management Center.

Rico menyebut MDMC ditunjuk langsung oleh pihak pemberi bantuan. “Bantuan tersebut sudah disalurkan ke MDMC sebagai NGO yang ditunjuk Red Crescent UEA,” ujar Rico melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/12/2025).

Rico menambahkan langkah tersebut dilatarbelakangi kehati-hatian Pemerintah Kota Medan dalam menerima bantuan dari pihak asing.

Di sisi lain, perwakilan MDMC Irsan Armadi menyampaikan bantuan sudah diserahkan oleh perwakilan Red Crescent UEA pada Rabu (17/12/2025) lalu dan akan segera disalurkan kepada warga Medan yang terdampak bencana.

“Bantuan ini akan segera disalurkan mengingat banyak warga Medan yang memerlukan,” katanya.

Artikel SebelumnyaCerita dari Kapa, 23 Hari Setelah Diterjang Banjir Bandang
Artikel SelanjutnyaUSK Kembangkan Inovasi Eco Enzyme Redam Bau Kandang Itik
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here