206 Balita di Indonesia Alami Cedera Ginjal Akut

Diduga Karena Konsumsi Obat Sirup

Pemerintah Indonesia menarik sejumlah obat sirup setelah diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak. kasus ini pertama kali ditemukan di Gambia, yang bersumber dari obat-obatan yang diimpor dari India. Foto: EPA.
Pemerintah Indonesia menarik sejumlah obat sirup setelah diduga menjadi penyebab gagal ginjal pada anak. kasus ini pertama kali ditemukan di Gambia, yang bersumber dari obat-obatan yang diimpor dari India. Foto: EPA.

Komparatif.ID, Jakarta—Pemerintah Indonesia sedang mendalami kasus 206 anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang mengalami cedera ginjal akut. Penelitian ini dilakukan setelah hampir 100 anak-anak meninggal dunia yang diduga diakibatkan oleh obat cair yang kemungkinan mengandung bahan-bahan yang menyebabkan cedera ginjal fatal.

Informasi yang dihimpun Komparatif.ID, Jumat (21/10/2022) Pemerintah Indonesia juga melarang peredaran untuk sementara waktu lima obat cair (sirup) yang diduga tercemar etilen glikol (EG) melebihi ambang batas.

Baca juga: 20 Anak di Aceh Meninggal Karena Gagal Ginjal

Kelima produk yang menunjukan tanda tercemar EG melebihi ambang batas ialah obat demam Termorex Sirup yang diproduksi PT. Konimex nomor izin edar DBL 78130035537A1 ukuran 60 ml. Obat batuk dan flu Flurin DMP Sirup produksi PT Yarindo Farmatama nomor izin edar DTL0332708637A1 ukuran 60 ml.

Obat batuk dan flu Unibebi Cough Sirup produksi Universal Pharmaceutical Industries nomor izin edar DTL7226 303037A1 ukuran 60 ml. Obat demam Unibebi Cough Sirup produksi Universal Pharmaceutical Industries nomor izin edar DBL 8726301237A1 ukuran 60 ml. Dan obat demam Unibebi Demam Drops produksi Universal Pharmaceutical Industries nomor izin edar DBL1926303336A1 ukuran 15 ml.

Langkah itu dilakukan hanya beberapa minggu setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan atas empat sirup obat batuk buatan India yang dikatakan berpotensi terkait dengan cedera ginjal akut dan kematian 70 anak di Gambia.

Saat ini, sesuai dengan data yang dilansir Pemerintah, di Indonesia 99 kematian anak diduga diakibatkan oleh konsumsi obat cair. Diduga juga angka kematian yang sesungguhnya bisa lebih tinggi dari data yang dilansir.

Pada hari Kamis Menteri Kesehatan Indonesia mengatakan dua bahan yang terkait dengan AKI telah terdeteksi dalam produk yang ditemukan di rumah beberapa pasien.

“Beberapa sirup yang digunakan oleh pasien anak AKI di bawah lima tahun terbukti mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak seharusnya ada, atau jumlahnya sangat sedikit,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia tidak merinci berapa jumlahnya.

Dalam analisis laboratorium WHO terhadap produk yang terkontaminasi yang sedang diselidiki di Gambia, etilen glikol dan dietilen glikol ditemukan dalam “jumlah yang tidak dapat diterima” dalam sampel.

WHO mengatakan bahwa, meskipun produk yang terkontaminasi sampai saat ini hanya terdeteksi di Gambia, tidak tertutup kemungkinan mungkin telah didistribusikan ke negara lain. Semua negara harus menemukan dan menghapus produk tersebut dari peredaran untuk mencegah bahaya lebih lanjut bagi pasien.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia mengatakan bahwa empat sirup obat batuk dan pilek yang dimaksud di Gambia, yang diyakini diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals yang berbasis di India, tidak tersedia secara lokal.

Kementerian kesehatan belum mengatakan merek sirup mana yang sedang diselidiki, alih-alih memberlakukan larangan menyeluruh “sebagai tindakan pencegahan” pada penjualan semua obat-obatan cair. Dikatakan larangan itu akan berlanjut sampai pihak berwenang menyelesaikan penyelidikan mereka terhadap sirup medis tidak terdaftar yang diduga mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

Indonesia telah mencatat peningkatan jumlah kasus AKI sejak Januari, meskipun juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan minggu ini telah terjadi “loncatan tajam” sejak akhir Agustus.

Catatan: Sejumlah bahan juga disadur dari Reuters.

 

 

Artikel SebelumnyaTidak Akan Ada Ronaldo Saat MU Bersua Chelsea
Artikel SelanjutnyaGejala Gagal Ginjal Pada Anak Usia 1-5 Tahun, Mom Harus Waspada!
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here