
Komparatif.ID, Redelong—Muhamadin (32) pemuda Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, tewas pada Jumat, 26 Desember 2025, setelah sepeda motornya jatuh ke dalam jurang di bekas jembatan yang ambruk.
Pada Minggu pagi, sekitar pukul 05.00 Wib, Muhamadin, warga Desa Fajar Harapan, Kecamatan Timang Gajah, berkendara roda dua yang diduga tanpa lampu depan. Dia melintas di jalan dari arah RS Muyeng Kute menuju Pante Raya, di Kecamatan Bukit.
Baca: Sejumlah Baut Jembatan Bailey Teupin Mane Dicopot OTK
Dengan laju kencang di melintas di Desa Karang Rejo. Sebelum bencana alam banjir dan tanah longsor Aceh pada Rabu, 26 November 2025, di sana terdapat satu unit jembatan.
Tapi saat bencana terjadi, jembatan itu ambruk, menyisakan sebuah jurang yang sangat curam. Pemuda Timang Gajah itu tidak tahu bila jembatan di situ telah ambruk. Dia mengira jembatannya masih ada.
Motor yang dikendarai oleh Muhamadin tetap melaju kencang, dan begitu ia menyadarinya, semuanya telah terlambat. Motor dan pemuda Timang Gajah itu terjun bebas ke dalam jurang.
Komandan Komando Rayon Militer 06/Bukit Kapten Czi Aep Mukrah Halid,memberikan keterangan kepada media bahwa saat melintasi kawasan tersebut, sepeda motor warga Timang Gajah tersebut tidak dilengkapi lampu penerang depan.
“Sepertinya korban tidak menyadari bila jembatan itu sudah ambruk. Diduga motor yang digunakan tidak dilengkapi lampu penerangan [depan]. Dia pun terjun bebas ke dalam jurang,” sebut Kapten Aep Mukrah Halid.
Setelah dievakuasi dari dalam jurang yang kedalaannya mencapai 10 meter, warga Timang Gajah tersebut dipulangkan ke kediamannya di Desa Fajar Harapan untuk disemayamkan dan kemudian dimakamkan.
Sejumlah warga di Tanoh Gayo menyebutkan secara satir, bahwa warga Timang Gajah itu selamat dari bencana alama banjir bandang dan tanah longsor yang begitu dahsyat. Tapi kemudian meninggal dunia akibat tak tahu bahwa jembatan yang hendak ia lalui telah putus akibat bencana besar itu.
“Di kawasan itu minim penerangan, minim rambu-rambu,” sebut seorang warga.











