Wow! Rudal Scud Azis Besar Sekali!

Azis
Azis (40) pejantan dari spesies e maximus sedang melayani warga di PLG Saree, Lembah Seulawah, Aceh Besar, Selasa (4/7/2023). Foto: Komparatif.ID/Mutia Dewi.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Azis (40) merupakan gajah jantan dari jenis elephas maximus sumatranus, meskipun sama-sama merupakan spesies gajah asia, tapi ukurannya lebih kecil dari gajah india.

Di Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Saree, Lembah Seulawah, Aceh Besar, Azis merupakan gajah jinak yang berkampung halaman di Subulussalam, yang berbatasan dengan Aceh Singkil.

Pada Iduladha 1444 Hijriah, Azis dan juniornya bernama Ela (17) yang merupakan betina muda, diajak oleh mahot untuk “ngamen” di lapangan PLG di Keude Saree, Lembah Seulawah. Kedua gajah tersebut melayani warga dan pelintas yang ingin menunggangi gajah.

Baca: Perlawanan Satwa Liar di Aceh Sangat Sporadis

Setiap orang dikenai Rp20.000 untuk sekali putaran. Gajah-gajah itu dengan langkah santai melintas koridor teramat pendek, sembari menjunjung mahot dan penumpang di atas punggungnya yang gagah.

Demikian pemandangan yang tersaji pada Selasa (4/7/2023). Dua gajah jinak tersebut yang didampingi oleh mahot dan petugas lainnya dari PLG Saree.

Seperti menjual pisang goreng di tengah hujan. Demikianlah perumpamaan untuk menjelaskan betapa banyak pelintas yang tertarik merasakan sensasi berada di atas punggung gajah. Maklum, jangankan menunggangi gajah, menunggangi kerbau saja tidak semua orang dapat merasakannya.

Para petugas yang sedang mengadakan jasa berkeliling lapangan bersama dua ekor gajah Sumatra tersebut, dengan senyum ramah mengajak pengunjung mencoba sensasi menunggangi gajah yang dipawangi oleh mahot-mahot andal.

Meski kedua ekor gajah itu sama-sama terlihat wah, tapi Azis paling menarik perhatian beberapa orang. Ketertarikan itu berkat kedua gadingnya yang melengkung gagah mengapit belalai panjang.

Tingginya juga sangat menggoda. Apalagi sesekali pejantan itu mengeluarkan boh kreh-nya yang teramat besar. Melahirkan decak kagum sejumlah pengunjung. Bahkan ada yang merekam penis Azis dan mengirimkannya ke teman-teman di group WA.

Alahai teuh, get that raya dabeuh gajah nyan (Waduh, besar sekali penis gajah itu),” seru seorang perempuan yang ditaksir berusia sekitar 50 tahun. Pengunjung lain terpingkal mendengar pernyataan bercampur takjub itu.

Saat menjulurkan penisnya, Azis tidak bermaksud hendak memamerkan kemaluannya kepada pengunjung, apalagi kepada Ela. Gajah jantan itu tidak hendak sedang melecehkan siapapun. Apa yang dilakukannya merupakan naluri alamiah, karena dalam kehidupan gajah, penis merupakan kaki kelima yang berfungsi sebagai penggaruk rasa gatal di perut.

Berkat ukurannya yang panjang, alat kelamin itu dapat difungsikan untuk mengusir rasa gatal di perut, pada bagian yang tak dapat dijangkau oleh kaki dan ekor serta belalai. Serta dapat digunakan kapan saja, karena fungsi alat tempur itu hanya untuk tiga hal, alat reproduksi, saluran pembuang urin, dan menggaruk gatal.

Menurut informasi yang disitat dari Sputniknews, panjang alat kelamin gajah jantan 150 centimeter (59 inchi). Pun demikian, penis gajah bukan yang terpanjang di dunia. Karena penis paus biru sepanjang 2,5 meter. Akan tetapi untuk hewan darat, badan dan penis gajah merupakan yang terbesar di dunia. Lingkar pangkal penisnya saja 16 centimeter. Wow, amazing!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here