Komparatif.ID, Banda Aceh– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Covid-19 tidak lagi merupakan “keadaan darurat kesehatan global”, Jumat (6/5/2023).
Pernyataan ini merupakan langkah besar untuk mengakhiri pandemi, dan dikeluarkan tiga tahun setelah induk organisasi kesehatan dunia itu pertama kali mendeklarasikan tingkat peringatan tertinggi atas virus tersebut.
WHO mengatakan tingkat kematian virus telah menurun dari puncaknya, yaitu lebih dari 100.000 orang per minggu pada Januari 2021, menjadi 3.500 pada 24 April lalu.
Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa setidaknya tujuh juta orang meninggal dalam pandemi ini. Namun, mantan Menteri Kesehatan Ethiopia itu yakin bahwa angka sebenarnya “mungkin” mencapai 20 juta kematian, tiga kali lipat perkiraan resmi. Ia juga memperingatkan bahwa virus masih merupakan ancaman yang signifikan.
Baca juga: Jalur Masuk Pulau Banyak Dangkal
“Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan agar saya menyatakan akhir dari keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Saya menerima saran itu. Oleh karena itu, dengan penuh harapan saya menyatakan Covid-19 sebagai keadaan darurat kesehatan global berakhir,” kata Dr. Tedros.
Namun, ia menambahkan bahwa penghapusan tingkat peringatan tertinggi tidak berarti bahaya sudah berakhir dan menyatakan status darurat dapat diberlakukan kembali jika situasinya berubah.
Organisasi Kesehatan Dunia pertama kali mendeklarasikan Covid-19 sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada Januari 2020. Hal ini menandakan perlunya tindakan global yang terkoordinasi untuk melindungi orang dari virus baru tersebut.
Sekarang, tindakan perlindungan menjadi tanggung jawab masing-masing negara untuk terus mengontrol virus Covid-19 sesuai dengan cara yang mereka anggap terbaik.
WHO: Vaksin Jadi Titik Balik
Dr. Tedros menjelaskan vaksin merupakan salah satu titik balik utama dalam upaya penangan pandemi. Menurut WHO, setidaknya 13 miliar dosis telah diberikan, memungkinkan banyak orang terlindungi dari penyakit serius dan kematian.
Namun, di banyak negara, tingkat vaksinasi belum memadai. Padahal WHO mengkonfirmasi virus Covid-19 menginfeksi lebih dari 765 juta orang di seluruh dunia.
AS dan Inggris telah mulai mengurangi aturan dan tes dalam pergaulan sosial. Dr. Mike Ryan, dari program keadaan darurat kesehatan WHO, mengatakan bahwa darurat mungkin telah berakhir, tetapi ancamannya masih ada.
“Kami sepenuhnya mengharapkan bahwa virus ini akan terus menyebar dan ini adalah sejarah pandemi,” katanya. “Dibutuhkan beberapa dekade untuk akhir dari virus pandemi 1918 hilang. Dalam kebanyakan kasus, pandemi benar-benar berakhir ketika pandemi berikutnya dimulai.”