Usai Danantara Launching, IHSG Ambruk Nyaris 8 Persen

Usai Danantara Launching, IHSG Ambruk Nyaris 8 Persen Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 8 persen dalam sepekan setelah peluncuran BPI Danantara. Aksi jual besar-besaran investor asing menjadi pemicu utama pelemahan pasar. Foto: Kompas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 8 persen dalam sepekan setelah peluncuran BPI Danantara. Aksi jual besar-besaran investor asing menjadi pemicu utama pelemahan pasar. Foto: Kompas.

Komparatif.ID, Jakarta— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 8 persen hanya dalam sepekan setelah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara Indonesia) resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Sentimen pasar yang melemah beriringan dengan aksi jual besar-besaran dari investor asing, membuat IHSG turun drastis dari level 6.803 ke 6.270 pada periode 24 hingga 28 Februari 2025.  

Berdasarkan catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp 21,90 triliun sepanjang tahun ini, dengan tambahan penjualan besar Rp 2,91 triliun hanya dalam satu hari terakhir perdagangan pekan ini. 

Tekanan jual yang masif ini memberikan dampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar yang ikut tergerus sebesar 7,68 persen, turun dari Rp 11.786 triliun menjadi Rp 10.880 triliun.  

Baca juga: OJK Pastikan Pengelolaan 3 Bank BUMN di Danantara Tetap Prudent

“IHSG pekan ini mengalami perubahan sebesar 7,83% menjadi berada pada level 6.270 dari 6.803 pada pekan lalu. Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp2,91triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp21,90 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmat dalam keterangan resminya yang dikutip Minggu (2/3/2025).

Meski IHSG mengalami tekanan berat, volume transaksi harian justru mengalami lonjakan hingga 21,62 persen dibandingkan pekan sebelumnya, mencapai 22,36 miliar lembar saham dari sebelumnya 18,38 miliar lembar. 

“Volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 21,62% menjadi 22,36 miliar lembar saham dari 18,38 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” jelasnya.

Begitu pula dengan nilai transaksi harian yang naik 16,19 persen menjadi Rp 13,69 triliun dari Rp 11,78 triliun pada pekan lalu. Namun, rata-rata frekuensi transaksi harian tercatat menurun 4,52 persen menjadi 1,18 juta kali transaksi dari sebelumnya 1,23 juta kali. 

“Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 7,68% menjadi Rp 10.880 dari Rp 11.786 triliun pada sepekan sebelumnya,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here