Uniknya Aceh, Satu Lebaran, 3 kali 1 Syawal

Aceh
Pengikut tarekat Syattariyah di Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, melaksanakan Salat Ied 1 Syawal 1444 Hiriah pada Kamis (20/4/2023). Foto: Dikutip dari AJNN.

Keberagaman telah menimbulkan hal unik di Aceh. Pada Idulfitri 1444 Hiriah, di Aceh timbul tiga kali peringatan 1 Syawal yang ditandai dengan pelaksanaan Salat Ied.

Di Kabupaten Nagan Raya, komunitas Tarekat Syattariyah yang di Nagan Raya dibentuk oleh Habib Muda Seunagan, atau yang memiliki nama asli As-Sayid Al-Habib Muhammad Muhyiddin bin Habib Sayid Muhammad Yasin bin Al Qutb Wujud Habib Abdurrahim bin Sayid Abdul Qadir Al-Qaadiry Al-Jailani. Panggilan umum yaitu Abu Peuleukung.

Baca: Lahuda Seukeum [Tidak] Ikut Keputusan Muhammadiyah

Komunitas tersebut merayakan 1 Syawal 1444 Hijriah pada Kamis (20/4/2023). Mereka melaksanakan Salad Ied di Masjid Jamik Peuleukung, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya. Anggota DPRA Teuku Raja Keumangan (TRK) menjadi khatib Idulfitri di Masjid Jamik Peuleukung.

Komunitas Syattariyah  Habib Seunagan bukan kali ini berbeda dalam penentuan tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan Islam. Mereka selalu tampil beda. Sesuai tradisi yang telah turun temurun selama 200 tahun, mereka menggunakan metode hisab perhitungan kelima.

Kemudian, ormas Muhamamadiyah yang besar di Tanoh Rincong setelah redupnya Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), 1 Syawal 1444 Hijriah ditetapkan pada Jumat (21/4/2023). Mereka mengikuti keputusan DPP Muhammadiyah di Jakarta.

Di Banda Aceh, pengikut Muhamamdiyah mengikuti pelaksanaan Salat Ied di lapangan Universitas Muhammadiyah Aceh.

Kemudian, secara umum umat Islam di Serambi Mekkah mengikuti keputusan Pemerintah bahwa 1 Syawal jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here