The Flash adalah superhero yang diciptakan pada akhir 1980-an. Hingga 2014, telah banyak penulis dan sutradara silih berganti menggarap The Flash yang merupakan superhero yang memiliki kekuatan bergerak sangat cepat. Dalam ulasan-ulasan The Flash, film tersebut dipuji.
The Flash terbaru yang dirilis di Amerika Serikat pada 16 Juni 2023, membuat Warner Bros merugi hingga 200 juta dollar AS.
Film The Flash terbaru mulai dikerjakan pada 2014. Namun dalam perjalanannya mengalami banyak kendala. Pergantian sutradara, pandemi Covid-19, kemunduran pasca-produksi, dan kontroversial sosok Ezra Miller yang didapuk sebagai pelaon Barry Allen (The Flash).
Baca: Film Kerala Story, Islam dari Sisi ISIS
Ezra Miller pernah berkali-kali melakukan kekerasan terhadap penggemarnya yang perempuan. Sosoknya penuh kritikan, dan dianggap oleh publik tidak layak memerankan superhero yang merupakan pahlawan pembela kebenaran.
Sinopsis The Flash (2023) setelah Barry Allen berhasil menyelamatkan Bruce Wayne dan Putri Diana yang hendak dihabisi oleh teroris di Kota Gotham, Barry kembali ke rumah tempat ia menghabiskan masa kecil bersama orangtuanya Henry dan Nora.
Ia mengenang masa-masa kecilnya yang manis hingga sebuah petaka terjadi. Ibunya dibunuh oleh penjahat dan ayahnya menjadi tertuduh hingga harus dipenjara.
Sebagai anak, Barry Allen ingin mengubah peristiwa itu. Ia bermaksud kembali ke masa lalu, dengan tujuan memperbaiki sedikit kejadian, supaya ibunya tidak mati dan ayahnya tidak masuk penjara.
Baca: Vedha, Ketika Ayah dan Anak Melawan Gangster Pemerkosa
Maksud tersebut diberitahu kepada Bruce Wayne. Batman memperingatkan The Flash, bahwa penggunakaan speed force untuk kembali ke masa lalu akan menimbulkan banyak konsekuensi. Termasuk akan merusak perjalanan setelah Nora mati.
Barry mengabaikan peringatan dari Bruce, ia tetap kembali ke masa lalu dan berhasil menyelamatkan Nora. Akan tetapi ketika ia kembali ke masa sekarang, ia tersingkir dari speed force. Ia telah digantikan oleh speedster lainnya. Ia bertubi-tubi menghadapi dilema, kehilangan kekuatan dan hal-hal lain. Namun satu hal yang paling menarik, upayanya kembali ke masa lalu memperbaiki satu hal, bahwa ayahnya tidak lagi dikenang sebagai pembunuh Nora.
Meski banyak kritikus memuji film tersebut karena sajian humor, aksi superhero yang dahsyat, serta penampilan para pemerannya, tapi babak ketiga film tersebut mendapatkan kritik sangat tajam.
Kritik Terhadap The Flash
Kritik cukup tajam terhadap The Flash ditulis oleh Aren Bergstrom di situs 3brotherfilm.com. Dalam catatan panjangnya, Aren menulis dia menghabiskan waktunya di bioskop selama 2 jam 24 menit, hanya untuk menonton sebuah tayangan yang tidak pantas disebut sebagai sebuah film.
The Flash menurut Aren merupakan karya nostalgia yang sinis. Film tersebut seperti tidak memberikan kepercayaan kepada Barry untuk menjadi satu-satunya superhero. Kehadiran Batman dalam sinema tersebut mempertegasnya.
Akan tetapi Aren memuji hal-hal tidak masuk akal yang disajikan dalam film produksi Warner Bros. Pictures, DC Studio, Double Dream, dan The Disco factory. Kehadiran Barry lebuh tua dan lebuh muda dalam satu frame, membuat film itu kocak.
Jesus Usero dalam sebuah artikel yang tayang di accionsine.es, menulis bahwa film tersebut tidak memiliki konsistensi. Tidak memiliki arah yang jelas karena terlalu banyak karakter yang terlibat di dalam cerita.
Film tersebut menarik. Apalagi Miller berhasil memerankan dengan cukup apik dua sosok Barry (muda dan tua) dengan dialog-dialog jenaka.
Mendapatkan Pujian
Film The Flash (2023) mendapatkan pujian. Miller benar-benar sukses memainkan perannya sebagai Barry tua dan muda. Meski jalan cerita sangat tidak masuk akal—namanya film tentu masuk atau tidak masuk akal bukan sebuah soal—film tersebut dapat menyuguhkan hiburan sebuah tontonan.
Apalagi menghadirkan sejumlah pemeran yang berlakon cukup apik. The Flash mendapatkan apresiasi dari penonton yang kemudian mengulas film tersebut.
Mike McGranagham dalam artikel ulasan film The Flash menulis bahwa penampilan dua Barry sangat menghibur. Dialog-dialog keduanya menarik sehingga memudahkan penonton membedakan antara keduanya meski mereka merupakan orang yang sama.
Ada keluhuran niat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi tersaji dengan sangat apik. Ini perihal ketulusan anak dan rasa cinta yang menggebu-gebu. Hingga ia menyalahgunakan kekuatan yang dimiliki, kembali ke masa lalu, dan membuat dunia kekosongan superhero. Kekosongan itu dimanfaatkan oleh penjahat untuk menguasai dunia.
Dalam sebuah artikel yang dipublish di website abcentertaiment.co.id, Ashvi menulis bahwa film tersebut merupakan sebuah kesuksesan. Sebuah sinema petualangan yang menghadirkan kekaguman, ketakjuban, dan mampu membangun rasa tidak sabar dari awal hingga selesai.
The Flash merupakan film superhero terbaik sepanjang masa dan pastinya penonton tidak ingin melewatkannya.