
Komparatif.ID, Bireuen— Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Golkar Daerah Pemilihan Aceh II, Samsul Bahri Bin Amiren atau yang akrab disapa Tiyong, mengajak seluruh pihak yang sempat terpecah akibat perbedaan pilihan dalam Pilkada lalu untuk kembali bersatu.
Menurutnya, perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun persatuan harus tetap menjadi prioritas utama.
Hal tersebut ia sampaikan saat sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Aula Hotel Matang Raya, Kecamatan Peusangan, Bireuen, pada Selasa (6/5/2025). Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Bireuen Ir. Razuardi MT, Muspika Peusangan, serta ratusan warga dari berbagai kalangan.
“Kita memiliki visi yang sama dalam membangun bangsa dan negara, serta berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya untuk Kabupaten Bireuen yang lebih baik,” tutur Tiyong.
Dalam sambutannya, Tiyong menegaskan pentingnya menjadikan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Andi HS: Golkar Aceh Siap Akomodir Semua Kader di Musda
Tiyong menyampaikan taat pada konstitusi merupakan kunci utama menjaga stabilitas bangsa dan negara, terutama pascakonflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Republik Indonesia.
“Kita harus taat konstitusi. Tidak boleh melanggarnya dengan cara apapun. Setelah terjadi konflik yang berkepanjangan antara GAM dan RI, kita telah sepakat untuk berdamai dengan sejumlah syarat. Jadi kita harus taat terhadap Pancasila dan UUD 1945,” lanjutnya.
Menurut Tiyong, kesepakatan damai bukan hanya sekadar perjanjian politik, tetapi juga komitmen moral dan hukum yang harus dijaga bersama. Ia mengingatkan setiap warga negara memiliki tanggung jawab untuk mematuhi konstitusi, sebagai bentuk penghormatan terhadap perdamaian yang telah diperjuangkan dengan susah payah.
Sebagai mantan kombatan GAM, Tiyong memahami betul bagaimana rentannya kehidupan masyarakat ketika konstitusi diabaikan. Karena itu, ia mendorong seluruh pihak untuk mengamalkan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari, agar Aceh dapat menjadi teladan dalam menjaga kebhinekaan dan keutuhan NKRI.
Ia menilai Aceh, sebagai wilayah dengan kekayaan budaya yang tinggi dan letaknya yang strategis, memiliki peran penting dalam menjaga integrasi nasional.
Ia menyampaikan harapannya agar warga Bireuen dapat bergandengan tangan membangun daerah secara kolektif dan mengedepankan kepentingan umum. Tiyong mengatakan tugas membangun bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau wakil rakyat, tetapi merupakan kewajiban semua elemen masyarakat.