Tiram Jumbo Aceh, Kenikmatan Dalam Kelembutan

Tiram jumbo (tiram Eropa) dipanggang di atas bara api. Rasa tiram ini sangat lezat. Foto: Komparauf.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Banda Aceh–Tiram jumbo seukuran telapak tangan orang dewasa, ditaruh di atas arang kayu yang menyemburkan api. Bila cangkang sudah terbuka sedikit, pertanda bila tiram jumbo tersebut sudah dapat dikupas dan dimakan.

Jumat (21/9/2023) malam, Sardani alias Teungku Jamaica telah menaruh dua ember berukuran sedang di teras samping rumahnya di kawasan Lampeuneurut, Aceh Besar. Ember-ember itu berisi kepingan tiram jumbo hasil budidaya di Alue Naga, Banda Aceh.

Rencana awal, tiram-tiram berukuran besar itu akan dimasak dengan mi Aceh. Akan tetapi warung mi yang ditarget tidak buka malam itu. Akhirnya, Teungku Jamaica berinisiatif bila tiram jumbo tersebut yang dibudidayakan di Alue Naga, dipanggang saja.

Baca: Bireuen Kota Kuliner yang Serba Lezat

Sekitar pukul 21.30 WIB, sebuah api unggun kecil dibuat di halaman rumah. Setelah api menghasilkan arang-arang kayu yang membara, kepingan-kepingan tiram yang seukuran telapak tangan orang dewasa ditaruh di atas bara api.

Ketika cangkang tiram yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3) dijamah api secara sempurna, semerbak aroma laut menyeruak, menyebar ke udara, dan mengisi ruang indera cium beberapa lelaki yang sibuk memanggang kerang di atas perapian yang terus mengobarkan hawa panas.

Karena seluruh manusia pria yang hadir malam itu bukanlah para ahli menyulut api, maka untuk oksidasi cepat dalam proses kimia eksotermik yang mengakibatkan pelepasan panas, cahaya, dan beberapa produk reaksi, dibutuhkan minyak tanah.

Ketika minyak tanah dituang ke atas potongan kayu, dan korek dinyalakan, seketika api yang menghasilkan panas dari proses perubahan ikatan rangkap lemah dalam molekul oksigen, menjadi ikatan yang lebih kuat, menghasilkan karbon dioksida dan air, serta melepaskan energi, yang kemudian menyemburkan nyala.

Setiap kepingan tiram jumbo yang dipanggang di nyala api besar terukur, setidaknya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk siap santap. Kepingan-kepingan yang cangkangnya sudah mulai menganga, segera dipindahkan dari api. Kemudian dibawa ke teras. Karena memang lebih enak dikudap ketika masih panas, maka cangkang kerang dikupas dalam kondisi panas.

Hmm, ketika cangkang berhasil dibuka, terpampanglah daging pipih menggoda. Saat disentuh, rasanya sangat lembut. Ketika dihidu, semerbak laut tercium. Kemudian saat daging itu masuk ke dalam oris, kemudian dikecap oleh organ fonasi, dan diremukkan oleh formasi gigi geraham, seakan menikmati kelembutan tiada terlukiskan. Saking lembutnya, untuk menikmati daging oyster tersebut yang bermuasal dari Eropa, tidak membutuhkan gigi taring.

Tiram Jumbo
Daging tiram jumbo panggang. Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Daging oyster pipih Eropa tidak perlu lagi ditambahkan garam. Karena telah sangat cukup digarami secara natural oleh air laut. Bahkan, paling nikmat dikonsumsi tanpa campuran bumbu lainnya.

Harga Tiram Jumbo

Teungku Jamaica mengatakan di pasar luar negeri harga per keping tiram jumbo (Ostrea edulis) kualitas ekspor senilai Rp250 ribu. Tentu harga yang sangat menarik dilihat dari sudut pandang ekonomi.

Hanya saja, karena di Aceh masih baru, sangat sulit menemukan tiram pipih Eropa di pasar. Jamaika mengatakan, meskipun punya uang, belum tentu bisa membelinya di pasar lokal.

Di Aceh, khususnya di Banda Aceh, tiram jumbo telah dibudidayakan di kawasan Ule Lheu dan Alue Naga. Menurut Jamaica, pendampingan budidaya telah berlangsung beberapa tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here