Komparatif.ID, Banda Aceh— Bagi para pecinta astronomi dan fotografi, menangkap keindahan Galaksi Bima Sakti ke dalam sebuah foto merupakan tantangan menarik sekaligus memuaskan.
Meskipun banyak yang merasa bingung tentang bagaimana cara melakukannya, dengan pemahaman dan teknik yang tepat, setiap orang dapat mengabadikan keindahan galaksi tempat kita tinggal ini.
Galaksi Bima Sakti, atau dalam bahasa Inggris disebut Milky Way, adalah sebuah galaksi spiral besar yang memiliki antara 200 hingga 400 miliar bintang.
Dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1.000 tahun cahaya, galaksi ini adalah rumah bagi planet kita, Bumi.
Meskipun kita berada di dalam Galaksi Bima Sakti, kita masih bisa melihat bentangan indahnya di langit malam, mirip seperti bagaimana kita bisa melihat dinding rumah meskipun kita berada di dalam rumah tersebut.
Seluruh wilayah Bumi sebenarnya memungkinkan untuk mengamati Galaksi Bima Sakti, namun tidak semua tempat memiliki kondisi langit yang mendukung. Kota-kota besar seperti Banda Aceh, Medan, dan Jakarta mengalami polusi cahaya yang cukup parah, membuat pengamatan menjadi sangat sulit kecuali seluruh lampu kota dipadamkan.
Baca juga: Tips Praktis Mengatasi Cuaca Panas
Sebaliknya, daerah pedesaan atau wilayah dengan langit yang masih bersih memungkinkan kita untuk melihat ribuan bintang, dan jika beruntung, kita dapat melihat bentangan Bima Sakti membentang dari satu sisi langit ke sisi lainnya.
Bagi Anda yang berada di desa namun masih kesulitan melihat Bima Sakti, perlu diingat bahwa dengan mata telanjang, galaksi ini hanya terlihat seperti awan tipis di antara rasi Scorpius dan Sagitarius. Untuk melihatnya dengan lebih jelas dan detail, diperlukan kamera, minimal DSLR, dan teknik fotografi yang tepat.
Untuk memotret Bima Sakti, ada beberapa pengaturan kamera yang perlu diperhatikan. Pertama, gunakan diafragma terbesar di kamera Anda, misalnya F/2.8 atau F/3.5.
Kedua, gunakan kecepatan rana terendah, yakni 30 detik. Jangan melebihi 30 detik karena bintang akan tampak bergaris. Ketiga, gunakan cable release dan tripod untuk menghindari gambar menjadi blur.
Keempat, gunakan ISO maksimal 1250. Kelima, hindari menggunakan format JPEG dan gunakan format RAW agar foto lebih tajam dan mudah diedit di Adobe Photoshop atau Adobe Lightroom.
Keenam, gunakan manual fokus dan atur pada infinity untuk mendapatkan ketajaman maksimal. Terakhir, mulailah memotret!
Di daerah khatulistiwa seperti Indonesia, waktu terbaik untuk memotret Bima Sakti adalah antara bulan Maret hingga Agustus, saat pusat galaksi ini berada di belakang rasi Sagitarius.
Untuk memudahkan pencarian rasi bintang Sagitarius, aplikasi seperti Stellarium Mobile dapat diinstal di gadget Anda. Arahkan kamera ke langit selatan setelah membuka aplikasi ini, maka posisi rasi Sagitarius akan mudah diketahui.