Tips Agar Tak Terjerat Pinjol

Pinjol seringkali mendatangkan musibah kepada debiturnya. Kamu perlu tahu tips agar tak terjerat pinjol. Foto: duitpintar.com.
Pinjol seringkali mendatangkan musibah kepada debiturnya. Kamu perlu tahu tips agar tak terjerat pinjol. Foto: duitpintar.com.

Komparatif.ID- Setiap hari selalu ada korban pinjol. Penyebabnya macam-macam. Termasuk yang tergoda karena mudahnya meminjam, serta iming-iming lainnya. Tapi, setelah mengambil pinjaman, banyak peminjam tak mampu bayar, dan akhirnya menjadi sasaran teror debt collector pinjol.

Mengapa banyak orang tertarik mengambil utang dari pinjol? Karena sangat mudah, tak seribet meminjam uang pada perbankan. Tapi di balik kemudahannya, pinjol justru membuat debiturnya terjebak kerugiaan sangat besar.

Baca juga: Pinjaman Online Ilegal Tumbuh bak Cendawan di Musim Hujan

Baru-baru ini ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat pinjaman online. Setiap hari mereka ditagih oleh debt collector dengan besaran mulai dari Rp3 juta hingga Rp13 juta per orang.

Masalah tersebut diawali dari mengikuti bisnis penjualan online dan diduga terpengaruh oleh kakak tingkatnya masuk ke sebuah grup WhatsApp (WA) usaha penjualan online. Para mahasiswa itu lalu diminta berinvestasi dan dijanjikan keuntungan 10% per bulan dan meminjam modal dari pinjol.

Hanya saja, keuntungan bisnis itu ternyata tidak sebanding dengan cicilan pinjol yang dibebankan kepada mereka. Hingga mereka didatangi oleh para debt collector.

Nah, bagaimana agar kamu terhindar dari pinjaman online? Berikut tipsnya untuk kamu.

1. Pinjol di Bawah Pengawasan OJK

Keberadaan platform pinjol kini semakin marak dan bersaing menawarkan kemudahan dalam mengajukan pinjaman. Berbeda dengan pinjaman bank, pinjol tidak akan membuat calon debiturnya ribet dengan skor kredit pada Informasi Debitur atau iDeb.

Meski begitu, kamu harus hati-hati saat memilih platform untuk mengajukan pinjaman. Kalau salah, dapat membuat terperangkap pusaran utang yang ujung-ujungnya membuat fondasi keuangan jadi bermasalah.

Karena itu, sebelum ajukan pinjaman, cari tahu dulu apakah si platform pinjol itu baru atau sudah lama beroperasi. Selidiki pula namanya di website OJK, pastikan apakah platform pinjaman berada di bawah pengawasan atau tidak.

2. Menawarkan Kemudahan Pengajuan dengan Bunga Besar

Karena kepepet butuh uang, besarnya bunga pinjaman online kerap tidak menjadi masalah. Kondisi itu kerap kali dimanfaatkan penyedia pinjaman nakal dengan mematok bunga sangat tinggi.

Buat diketahui, bunga pinjol yang sering dapat pengaduan dari masyarakat besarnya itu tidak tanggung-tanggung. Ada yang mematok bunga sebesar 1 persen per hari, kurang lebih besarnya seperti bunga bank sebulan.

Kalau sudah begitu, lebih baik mengajukan pinjaman bank saja ya? Sangat penting untuk kamu mengetahui penyedia pinjaman yang legal tidak membebankan bunga per hari dan diakumulasi tanpa batas.

Karena itu, teliti dan bertanya sebelum benar-benar mengajukan. Pastikan juga berapa besarnya biaya layanan atau jasa atau semacamnya yang mereka potong dari pokok pinjaman.

3. Alokasikan Dana untuk Miliki Perlindungan Terbaik

Daripada terjerat pinjaman online, jika memang ingin menjalani investasi, mengapa ragu mengalokasikan dana yang dimiliki untuk memiliki produk perlindungan yang penting dimiliki seperti asuransi kesehatan.

Seperti diketahui, asuransi merupakan perjanjian antara kedua belah pihak, yaitu tertanggung dan penanggung, di mana tertanggung membayar sebuah iuran kepada penanggung demi mendapatkan bentuk ganti rugi atas risiko finansial yang dapat terjadi secara tak terduga. Salah satunya, kesehatan yang penting diberikan perlindungan terbaik.

Itulah beberapa ciri penyedia pinjaman online yang harus Anda ketahui dan langkah yang bisa dilakukan agar bisa mewaspadai penyedia pinjaman ilegal di sekitar Anda. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!

Sumber: Disitat dari duitpintar.com, dengan penyesuaian seperlunya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here