Tiba di Surabaya, Kontingen PWI Aceh Disambut Selempang Bonek & Aremania

Heru Setiawan dari PB Porwanas, Senin (21/11/2022) mengalungkan selempang persahabatan Aremania dan Bonek ke leher Sekretaris Kontingen PWI Aceh Popon Azwani, setibanya di Bandara Juanda, Surabaya. Foto: Komparatif.id.

Komparatif.ID, Surabaya—Kontingen PWI Aceh akhirnya mendarat di Bandara Juanda Surabaya, Senin (21/11/2022) malam. Hujan deras yang mengguyur Kota Pahlawan, membuat wartawan asal Serambi Mekkah sempat dibawa berputar-putar di langit malam ibukota Jawa Timur selama 30 menit.

Kedatangan puluhan wartawan yang terdiri dari atlet dan official untuk Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) ke-13) disambut oleh Panitia Besar (PB) Porwanas Heru Setiawan, yang telah menunggu rombongan di area bagasi Bandara Juanda.

Baca juga: Pembukaan Porwanas XIII Tanpa Defile Kontingen Aceh

Setelah menyerahkan seikat bunga sebagai tanda penghargaan, Heru Setiawan juga mengalungkan selempang persahabatan dari Aremania dan Bonek Persebaya ke leher Sekretaris Kontingen PWI Aceh Popon Azwani.

Bonek yang merupakan suporter Persebaya Surabaya dan Aremania selaku pendukung Arema Malang, dikenal memiliki rivalitas yang sangat tinggi.

Heru mengucapkan selamat datang kepada rombongan PWI Aceh.”Selamat datang di Surabaya. Selamat bergabung di Porwanas,” sebut Heru sembari menyalami Popon.

Kontingen Aceh merupakan rombongan terakhir yang menghadiri Porwanas XIII Malang, Jawa Timur. Tim yang diketuai oleh Nasir Nurdin berangkat dari Banda Aceh pada pukul 10.00 WIB, Sabtu (19/11/2022), dan terjebak macet di Seumadam, Aceh Tamiang dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00 WIB.

Rombongan baru tiba di Bandara Internasional Kualanamu pada pukul 10.00 WIB, Minggu (20/11/2022). Sedangkan pesawat yang dijadwalkan akan menerbangkan kontingen PWI Aceh telah terbang sesuai jadwal pada pukul 05.30 WIB.

Rombongan sempat terkatung-katung. Ratusan juta berpotensi lenyap begitu saja karena tiket terancam hangus. Pihak maskapai telah memberikan keterangan re-schedule harus membayar 90% dari harga tiket.

Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, Popon Azwani, Iranda Novandi, berembuk mencari jalan keluar. Sejumlah lobi dilakukan sejak tiba di Kualanamu. Rombongan tidak diperkenankan meninggalkan lokasi bandara, sebelum ketua mengambil keputusan final.

Nasir Nurdin terlihat sangat lelah. Demikian juga Sekretaris PWI Aceh Zairin, dan teman-temannya di jajaran penanggung jawab kontingen. Mereka bekerja keras mencari jalan keluar. Berkali-kali melobi pihak maskapai agar tidak mewajibkan PWI Aceh membayar lagi.

Pukul 18.00 WIB, berkat dukungan sejumlah anggota DPR RI asal Aceh dan senator, ditemukan titik temu, maskapai akan menerbangkan kontingen Aceh pada Senin (21/11/2022) pukul 11.30 WIB. Seluruh rombongan yang telah terdaftar sebelumnya, dibawa semua.

Setelah mendapatkan keputusan tersebut, Nasir Nurdin baru dapat bernafas lega. “Alhamdulillah, berkat dukungan banyak pihak, kita akhirnya jadi berangkat ke Malang,” sebutnya.

Ibarat kata pepatah, lepas dari mulut harimau, tersangkut di gigi buaya. Meskipun kontingen PWI Aceh dapat terbang ke Surabaya, tapi tidak bisa mengikuti upara pembukaan Porwanas XIII. Nasir Nurdin dan Popon Azwani kembali memutar otak. Akhirnya perwakilan mahasiswa Aceh– Pemuda Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Aceh (IPPMA) di Malang–bersedia mewakili kontingen mengikuti defile pembukaan.

Mahasiswa dan masyarakat Aceh di Malang menjadi perwakilan PWI saat mengikuti defile pembukaan Porwanas XIII di Malang, Senin (21/11/2022) sore. Foto: Doc. PWI Aceh.
Mahasiswa dan masyarakat Aceh di Malang menjadi perwakilan PWI saat mengikuti defile pembukaan Porwanas XIII di Malang, Senin (21/11/2022) sore. Foto: Doc. PWI Aceh.

Kontingen PWI Aceh baru tiba di Kota malang pada pukul 23.00 WIB, setelah menempuh perjalanan 105 kilometer via tol. Seorang anggota kontingen—Safriadi- yang merupakan atlet tenis dan futsal jatuh sakit di dalam perjalanan. Ia mengalami demam tinggi. Pun demikian setibanya di Bandara Juanda, dia telah mendapatkan penanganan medis dari pihak karantina.

Sementara itu, karena kelelahan dua anggota kontingen PWI Aceh yaitu Teuku Anwar dan Jalal kembali pulang ke Aceh pada Minggu sore. Mereka tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan menuju Malang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here