Terbuai Cuan Instan Judol, FD Justru Rasakan Pil Pahit

Terbuai Cuan Instan Judol, FD Justru Rasakan Pil Pahit Salah satu pesan tawaran judi online yang masuk lewat aplikasi WhatsApp FD. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.
Salah satu pesan tawaran judi online yang masuk lewat aplikasi WhatsApp FD. Foto: Komparatif.ID/Rizki Aulia Ramadan.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Judi online (judol) semakin merebak di kalangan anak muda melalui aplikasi dan media sosial dengan janji-janji “cuan instan” yang menggoda. Namun, di balik tawaran tersebut tersimpan banyak kisah pilu yang jarang terungkap. 

Salah satunya datang dari FD, seorang pemuda berusia 23 tahun asal Banda Aceh yang berbagi pengalaman pahitnya setelah terjerat dalam permainan yang awalnya tampak menguntungkan.

Kisah FD bermula dari rasa penasaran. “Waktu itu saya lihat teman saya main judi online. Mereka cerita kalau modal Rp50 ribu bisa balik sampai Rp3 juta dalam waktu singkat. Siapa yang nggak tergiur?” ujarnya mengenang awal mula keterjerumusan, Selasa (3/12/2024). 

FD yang baru saja mendapatkan uang dari pekerjaan sampingan, mencoba peruntungan dan merasa euforia saat saldo akun judinya bertambah. Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama, karena kemenangan pertama yang didapatnya hanyalah sebuah jebakan. 

“Setelah itu, saya malah terus kalah dan uang saya habis begitu saja,” kenangnya.

Lebih dari sekadar kehilangan uang, judi online memberikan dampak yang jauh lebih dalam dalam kehidupan FD. Emosinya menjadi tidak stabil, ia merasa mudah marah dan stres. 

“Rasanya kayak ada beban yang nggak bisa saya lepas,” ungkapnya.

Baca juga: Nasir Djamil Usul Status Judol Jadi Darurat Nasional 

Bahkan pergaulannya dengan teman-teman pun terganggu. “Saya jadi jarang nongkrong sama teman. Uang buat main judi terus, nggak ada lagi buat jajan atau sekadar ngopi bareng,” tambah FD. 

Frustrasi akibat cepatnya uang yang habis juga terasa sangat menyakitkan. “Bayangkan, uang yang saya kumpulkan dengan susah payah bisa habis dalam hitungan menit,” ujarnya dengan penuh penyesalan.

FD menyoroti betapa judol dengan mudahnya masuk dalam kehidupan sehari-hari melalui media sosial. “Hampir tiap hari saya lihat iklan judi di Instagram, TikTok, bahkan Facebook. Belum lagi, sering banget ada nomor WhatsApp nggak dikenal yang promosi judol. Satu hari bisa dua nomor berbeda,” jelasnya kesal. 

Meskipun begitu, FD kini tak tinggal diam. Setiap kali ia menemui iklan atau nomor mencurigakan, dia langsung memblokir dan melaporkan nomor tersebut. 

“Saya nggak mau terjebak lagi. Jadi setiap ada iklan atau nomor mencurigakan, saya langsung blokir,” tegasnya.

FD juga mengungkapkan pengaruh lingkungan menjadi salah satu alasan mengapa banyak anak muda terjerumus dalam judol. 

“Awalnya coba-coba karena lihat teman sukses. Tapi sekali masuk, susah keluar. Itu yang bikin mereka terus ketagihan,” ujarnya.

FD mengakui satu-satunya cara ia bisa berhenti adalah setelah merasakan kekalahan besar. “Saya pernah habisin Rp1 juta dalam satu jam. Itu jadi titik balik buat saya. Saya sadar, kalau terus-terusan begini, hidup saya bakal hancur,” ungkapnya. 

Ia juga mengingatkan banyak orang tidak menyadari seberapa banyak uang yang mereka habiskan hanya dengan bermain di “kasta aman.” “Banyak yang main cuma Rp10 ribu atau Rp20 ribu sekali depo. Tapi kalau dilakukan terus-menerus, tanpa sadar uang mereka habis banyak juga,” ujarnya.

Setelah mulai terbebas dari judol, FD mengaku kehidupan sehari-harinya jadi lebih baik meski pemasukannya stagnan tidak terlalu besar.

2 COMMENTS

  1. game poker ada juga kek maen judi, luxy poker itu juga mirip judi, mesti dia itu game poker, tapi klo main disitu berasa cepat kali juga chipnya abis. jadi bakal terus-terusan dipaksa buat beli chip disitu. beda sama game zynga poker, dia itu murni game.

    Sebenarnya, game apapun bakal mirip judi klo “dipaksa” secara nggak langsung. tapi satu prinsip yang perlu diingat. game itu konsepnya senang-senang, klo udah ngeluarin uang, game itu udah jadi hal yang bersifat pribadi, karena uang memang sifatnya pribadi, karena memang dicari. jadi nggak heran kita liat diluar sana, banyak yang teriak sana-sini, marah-marah karena main game, karena memang dia udah ngeluarin uang dan menjadi hal yang pribadi.

  2. Oh, baru ingat, satu hal yang perlu diingat dalam dunia kasino atau penyelenggara perjudian ada kalimat begini “the house always win” kurang lebih terjemahannya, bandar selalu memang. nggak mungkin bandar kalah karena mereka berbisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here