Terbakarnya Suzuya Mall Rugikan Ekonomi Banda Aceh

Terbakarnya Suzuya Mall Rugikan Ekonomi Banda Aceh
Sayuti M. Nur. Foto: Ist.

Komparatif.ID,Banda Aceh–Terbakarnya Suzuya Mall di Jalan Teuku Umar, Lamteumen Timur, merugikan ekonomi Kota Banda Aceh. Pusat perbelanjaan modern terbesar di Aceh tersebut saat ini merupakan salah satu jantung perputaraan uang yang cukup besar di ibu kota Provinsi Aceh.

Wakil Ketua Partai Golkar Kota Banda Aceh, Sayuti M. Nur, Senin malam (4/4/2022) menyebutkan ada beberapa dampak langsung yang memukul ekonomi Banda Aceh akibat dari terbakarnya Suzuya Mall di kawasan Seutuy tersebut.

Pertama, hilangnya lapangan kerja ratusan karyawan Suzuya dan karyawan beberapa usaha lain yg membuka gerai di sana. Multiplier efeknya, ada ribuan orang terdampak terutama keluarga karyawan Suzuya dan keluarga karyawan gerai usaha lain yg membuka usaha di gedung yang sama.

“Mereka merupakan pihak yang terdampak langsung. Begitu Suzuya Mall tak beroperasi, maka tak ada pekerjaan. Artinya tak ada pemasukan untuk menghidupi keluarga,” kata Sayuti yang juga BPD HIPMI.

Belum lagi yang bekerja sebagai tukang parkir, pemasok barang, dan unit usaha lainnya yang ada karena beroperasinya Suzuya Mall. Jumlah mereka juga ratusan.

Dengan tidak adanya Suzuya, kawasan bisnis di sana juga terancam sepi. Banyak orang yang selama ini berkunjung ke Seutuy karena alasan berbelanja ke Suzuya, tidak lagi ke sana. Dengan demikian omzet pedagang kuliner dan jasa akan menurun.

Dari sisi Pemko Banda Aceh, sebagai pemilik lahan dan gedung, akan kehilangan salah satu sumber PAD

“Bagi pemilik usaha Suzuya kemungkinan mereka hanya rugi dari sisi omzet bisnis menjelang Lebaran. Sedangkan tempat usaha dan barang pasti diasuransikan. Tak mungkin tidak masuk asuransi,” kata Sayuti.

Lebih lanjut, Sayuti mengatakan gedung Suzuya Mall dalam status BOT antara perusahaan payung usaha dengan Pemko Banda Aceh. Artinya Suzuya build,operate and transfer dalam jangka waktu tertentu.

Apakah gedung ini dalam asuransi dengan pertanggungan kebakaran atau bencana?
ini perlu dicari informasi,kalau tidak ini kerugian besar masyarakat Banda Aceh. Bila pihak Suzuya tidak dalam perikatan membangun kembali gedung bila rusak dalam masa BOT tersebut.

Sayuti menyarankan Pemko Banda Aceh plus DPRK perlu duduk dengan manajemen Suzuya, memberi kemudahan agar mereka melanjutkan usaha dengan menggunakan tempat lain yg memadai atau memaksimalkan gerai Suzuya Mall yang ada di Pasar Aceh.

Atau dapat pula Pemko Banda Aceh dan DPRK memanggil manajemen BARATA Mall yang sudah tutup. Gedung itu bisa difungsikan dan dijalankan oleh Suzuya.

“Semua pihak, khususnya Pemko Banda Aceh harus bergerak cepat. Suzuya Mall merupakan salah satu jantung ekonomi di Banda Aceh. Perputaran uang di sana sangat besar. Banyak yang secara langsung bergantung secara ekonomi. Lebaran sudah dekat, kasihan pekerja tang harus kehilangan pekerjaannya,” ujar Sayuti.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here