Emosi Tak Bisa Isi Pertalite, Pria Todong Pistol Petugas SPBU

Emosi Tak Bisa Isi Pertalite, Pria Todong Pistol Petugas SPBU
Rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria mengancam petugas SPBU karena menolak mengisi pertalite. Foto: x.com/bacottetangga__.

Komparatif.ID, Bandung— Insiden menegangkan terjadi di SPBU rest area KM 10A Tol Jagorawi pada Kamis (23/1/2024) pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Seorang pria berkaos hitam marah kepada petugas SPBU setelah permintaannya untuk mengisi bahan bakar subsidi jenis Pertalite ditolak.

Rekaman video CCTV yang merekam peristiwa tersebut kemudian viral di media sosial, memicu banyak perhatian dan komentar dari warganet.

Dalam video tersebut, pria itu terlihat berbicara dengan seorang petugas SPBU di samping mobil Suzuki Ignis berpelat B 2379 UIA.

Seorang pria lain yang mengenakan seragam hitam, diduga petugas keamanan, tampak berada di dekat mereka.

Baca juga: 5 Perbedaan Pertalite dan Pertamax

Setelah percakapan singkat, petugas SPBU menjauh, namun pria itu justru menjadi semakin emosi. Ia kemudian mengeluarkan sebuah benda yang diduga pistol dari kantong celananya dan menunjukkan gerakan mengancam, seolah ingin memukul petugas.

Didik Yusuf, petugas SPBU yang menjadi korban ancaman tersebut, menjelaskan kejadian bermula ketika pria itu ingin mengisi Pertalite, namun tidak memiliki QR code atau barcode yang diwajibkan oleh Pertamina.

Ketika Didik menyarankan agar pria tersebut mengisi BBM non-subsidi jenis Pertamax, situasi memanas dan pria itu mengeluarkan senjata.

“Kami dari Pertamina memang diwajibkan meminta barcode untuk BBM subsidi Pertalite. Kami juga sudah berusaha membantu dengan mengetik plat nomor kendaraan, tapi dia tetap emosi dan tiba-tiba menarik senjata,” kata Didik, seperti dikutip dari Antara.

Sistem barcode yang diterapkan oleh Pertamina merupakan bagian dari upaya pembatasan pembelian BBM subsidi. Barcode tersebut hanya diberikan kepada masyarakat yang telah mendaftar melalui situs resmi Pertamina atau langsung di SPBU.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengonfirmasi pelaku telah berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Penanganan kasus ini kini berada di bawah kendali Polda Metro Jaya. “Sudah tertangkap oleh Polda,” ujar Nicolas singkat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here