Soto Matang, Kuliner Khas yang Diburu Penikmat Sate

Satu piring soto matang dijual Rp30.000. Enak dinikmati bersama nasi dan sate. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.

Bagi penikmat sate matang kelas berat, menikmati sate tanpa soto matang, seperti minum kopi tanpa lintingan tembakau. Seperti ada yang kurang. Tapi soto tersebut tidak tersedia setiap saat. Siapa cepat dia dapat.

Bila Anda berjalan-jalan atau melintas Kota Matangglumpangdua, mata pasti akan tertuju pada tulisan ‘Sate Matang’. dan di “celah-celah” Sate Matang itu terselip satu kuliner yang tidak dipublikasi tapi dijual kepada konsumen, yaitu soto matang, yang di sana hanya disebut soto saja.

Anda tentu bertanya, mengapa diberi nama soto matang? Bukankah semua soto harus matang bila ingin dikudap sembari menyeruput kuah panas yang kaya rempah?

Ya, soto khas itu merupakan soto yang ada di Kota Matang—Matangglumpangdua—ibu kota bekas Nanggroe Peusangan yang dipimpin oleh seorang Ampon Chiek. Sejak bergabung dengan Republik Indonesia, Nanggroe dihilangkan di dalam sistem politik. Wilayah Peusangan pun berubah menjadi kecamatan dengan luas wilayah yang diperkecil.

Kembali ke perihal soto itu—sering ditulis Soto Matang—merupakan iga sapi yang direbus bersama kuah soto yang disajikan dengan sate matang (Sate Matang).

Seperti yang sudah Anda ketahui, kuah soto ini dibuat dari campuran rempah-rempah, kemudian dididihkan bersama air bening, dan sedikit santan. Kuah soto itu dimasak bersama iga sapi hingga masak. Juga ditambahkan kentang sebagai pelengkap.

Berbeda dengan soto secara umum yang melimpah kuah, soto matang tidak melimpah kuah. Karena kuah sudah ada di piring terpisah yang disajikan bersama sate yang dipesan.

Satu piring soto dapat dinikmati oleh dua orang bila dimakan bersama nasi dan sate. Tapi bila hanya soto saja yang ingin dikudap, maka satu porsi soto cukup untuk membuat Anda kekenyangan.

Satu porsi soto dijual Rp30.0000 –harga saat tulisan ini dibuat.

Soto khas ini dibuat dari iga sapi yang dagingnya dijadikan sate matang. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.
Soto khas ini dibuat dari iga sapi yang dagingnya dijadikan sate matang. Foto: Komparatif.id/Muhajir Juli.

Soto ini disajikan dengan tambahan bumbu kacang yang juga menjadi selai khusus saat menikmati sate matang. Juga ditambahkan potongan jeruk nipis. Bila Anda menyukai rasa kuah soto yang agak asam segar, tinggal peras jeruknya.

Nah, meskipun dijual di semua rak sate, tapi karena jumlahnya yang sedikit, soto tersebut tidak tersedia setiap saat. Waktu paling tepat mencarinya sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.

Bila Anda ke Matangglumpangdua dan singgah di warung yang menjual sate—umumnya warkop di Matangggumpangdua menjual sate—bila pas datang pada jam tersebut, silakan pesan soto. Seruput kuahnya, gigit daging bercampur lemak yang melekat di tulang iga, dan jangan lupa, nikmatilah ketika sedang hangat-hangat kuku.

Di mana soto paling enak di Matangglumpangdua? Di mana saja enak. salah satunya di warkop Sudi Mampir. Para pedagang sate di sana, meskipun rata-rata masih muda, tapi sudah pernah bekerja pada owner sate paling legendaris di Matanggglumpangdua.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here