Komparatif.ID, Jakarta— Indonesia berduka atas meninggalnya mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli tutup usia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta pada Selasa malam (2/1/2024) pukul 19.30 WIB.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” bunyi pernyataan di akun resmi X Rizal Ramli, Rabu (3/1/2024) pukul 1.05 WIB dini hari.
Rizal Ramli, lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954, bukan hanya dikenal sebagai mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, tetapi juga sebagai seorang mantan aktivis mahasiswa dan pakar ekonomi yang memiliki kontribusi besar dalam dunia ekonomi Indonesia.
Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Boston University, Amerika ini memulai kariernya dengan mendirikan ECONIT Advisory Group bersama sejumlah rekannya, termasuk Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan MS Zulkarnaen.
Pada tahun 2000, Rizal dipercaya oleh Presiden Abdurrahman Wahid untuk memimpin Badan Urusan Logistik (Bulog). Namun, kepemimpinannya hanya berlangsung selama 15 bulan.
Selanjutnya, ia diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggantikan Kwik Kian Gie pada Agustus 2000, sebelum posisinya berubah lagi usai diangkat mengemban tugas sebagai Menteri Keuangan pada 12 Juni 2001.
Pada perjalanannya di dunia politik dan pemerintahan, Rizal Ramli tercatat sebagai sosok yang mengemban tanggung jawab dengan integritas tinggi. Meskipun jabatannya sebagai Menteri Keuangan hanya berlangsung beberapa bulan dan digantikan oleh Boediono pada Agustus 2001, Rizal Ramli terus berkontribusi dalam pemerintahan Indonesia.
Baca juga : Sri Mulyani Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2024 Stabil
Usai vakum dari politik dan pemerintahan selama beberapa tahun, pada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), Rizal Ramli kembali dipercaya untuk memegang jabatan kementerian, kali ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Meskipun perjalanan karirnya terbilang singkat, kontribusi Rizal Ramli di dunia perekonomian tidak dapat diabaikan. Pada suatu waktu, ia menolak tawaran jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan oleh PBB pada November 2013. Keputusan tersebut menunjukkan dedikasinya untuk fokus pada pelayanan kepada negara dan bangsa Indonesia.
Staf pribadi Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso mengatakan sang Ekonom meninggal akibat akibat kanker pankreas stadium 4, sebelumnya ia menjalani perawatan intensif selama hampir dua bulan di RSCM.
“Karena kanker pankreas stadium 4,” ujar Tri mengutip detik, Rabu (3/1/2024).
Rizal Ramli Sosok Keras & Tegas
Tidak berselang lama usia diangkat sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli langsung mengusulkan pembatalan rencana kontroversial pembelian pesawat baru oleh Kementerian BUMN untuk Garuda Indonesia, yang menurutnya merupakan kebijakan yang tidak tepat dan boros uang negara.
Beberapa hari kemudian, Menteri kelahiran Padang itu mengkritik proyek pembangunan PLN berkapasitas 35.000 megawatt. Ia menyebut rencana itu merupakan proyek ambisius yang tertunda milik Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang tidak realistis.
Meskipun banyak yang mengutuknya karena dianggap tindakan tidak etis dan mengganggu stabilitas kabinet yang sedang berusaha menangani masalah ekonomi yang sulit, beberapa pihak juga setuju dan mendukung kritiknya yang dianggap membuka fakta-fakta di sekitar Presiden Jokowi yang tidak diketahui oleh masyarakat.