Anies Beri Penjelasan Soal Pidato di Mimbar Masjid Raya Baiturrahman

pidato di mimbar masjid raya baiturrahman
Anies Baswedan saat menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh usai melaksanakan Salat Jumat, di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Jumat (3/5/2024) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Komparatif.ID, Banda Aceh—Calon Presiden Nomor urut 01 Anies Baswedan, memberikan penjelasan soal pidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Dalam sebuah wawancara dengan Bambang Widjojanto yang disitat Komparatif.ID, Selasa (14/5/2024) Anies Baswedan yang diwawancarai Bambang Widjojanto menjelaskan perihal pidato di Mimbar Masjid Raya Baiturrahman, yang ia lakukan bersama Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.

Anies Baswedan mengatakan pidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman  merupakan bentuk rasa terima kasihnya kepada pendukungnya yang mencapai 75 persen di Serambi Mekkah.

Berikut penjelasan Anies Baswedan perihal pidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, seusai Salat Jumat (3/5/2024).

Baca: Robohnya Mimbar Masjid Raya Baiturrahman

Anies Baswedan mengatakan ia kembali ke Aceh sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat yang telah memilihnya. Di Aceh dia bertemu dengan tokoh masyarakat, anak muda, dan berkunjung ke warkop untuk bertemu tokoh masyarakat.

Sebelum bertemu dengan para tokoh dan anak muda, dia terlebih dahulu Salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman. Setelah pelaksanaan Salat Jumat selesai, dirinya dan Cak Imim diminta oleh pendukungnya supaya berpidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman.

Anies menjelaskan bahwa pidato tersebut terjadi secara spontanitas. Dia tidak dijadwalkan pidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman. Akan tetapi para jamaah meminta Anies naik ke mimbar Masjid Raya. Karena terus didesak, dia kemudian menyampaikan ke takmir masjid, apakah boleh?

Baca: Politik Mimbar Masjid dan Sakralitas Agama

Gayung bersambut, takmir tidak keberatan. Pun demikian dia tidak langsung naik ke mimbar. Takmir berinisiatif berdiri dan mengundang Anies berdiri di atas mimbar.

Anies mengatakan bahwa dirinya sangat menghargai wibawa mimbar masjid. Apalagi dia seorang musafir. Makanya ia baru bangkit dan naik serta pidato di mimbar masjid Raya Baiturrahman, setelah diundang oleh takmir masjid, berdasar antusiasme warga.

“Saya sangat menghargai dan menjaga kewibawaan mimbar,” kata Anies kepada Bambang Widjojanto, pendiri LSM Komisi untuk Orang Hilang dan  Korban Tindak Kekerasan (Kontras), sekaligus pendukungnya pada Pilpres 2024.

Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut menjelaskan bahwa tatkala naik ke mimbar dia tidak memiliki persiapan apa pun. Apa yang ia ucapkan bersifat spontan.

“Ketika kemudian saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan orang orang pemberani di Aceh, dan sudah ada pikiran itu dalam pikiran saya, tentang kenapa hakim MK sudah mengatakan tentang adanya pengerahan aparat, imbalan sembako, dan ini tahan menghadapi semua dan kemudian kita tahu hasilnya.

Lalu yang kedua ketika saya menyampaikan berjuang sekeras kerasnya, berjuang sehormat hormatnya, dan semulianya, dan semua hal tersebut spontanitas yang saya sampaikan,” sebut Anies Rasyid Baswedan.

Walaupun itu mimbarnya di Aceh, tapi pernyataan tersebut bukan hanya untuk rakyat Aceh, berlaku juga kepada seluruh rakyat Indonesia,baik yang memilih 01, 02, ataupun 03.

“Saya sampaikan bahwa kami sudah berjuang dengan sekeras-kerasnya, sehormat dan semulianya. Saya juga menyampaikan berjuang setuntas-tuntasnya,sampai di ujung, dan itu menjadi perjuangan kami.”

Anies menyampaikan bahwa dirinya bersyukur Allah takdirkan menjadi satu dari enam orang di antara 275.000.000 penduduk Indonesia untuk berada di dalam sebuah konsentrasi itu. “Saya ingin menjaga marwah itu, saya pribadi dan Gus Imin merasa hal yang sama, itulah sebabnya  proses ini selesai dan kami ingin mengucapkan terima kasih,” sebut Anies.

Pada akhirnya, apa yang ia lakukan, ternyata baru pertama kali dilakukan; kandidat yang kalah datang dan mengucapkan terima kasih kepada pendukungnya.

Anies kemudian juga datang ke Jawa Timur; Surabaya, menyampaikan hal yang sama. Mengucapkan terima kasih kepada yang telah memilih mereka.

[khusus Aceh] menjadi unik karena [pidato di mimbar Masjid Raya Baiturrahman] menjadi berita. Berita muncul karena dia datang berdua dengan Cak Imin. Berbeda dengan ke Sumatra Barat, Anies datang sendiri bersebab Cak Imin ada kegiatan lain.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here