Sinan Ogan Jadi Penentu Hasil Pilpres Turkiye Putaran 2

Sinan Ogan
Meski kalah Sinan Ogan menjadi kingmaker pada Pilpres Turkiye putaran kedua. Foto: trtworld.com.

Komparatif.ID, Istanbul—Sinan Ogan menjadi orang penting setelah Pilpres Turkiye pada Minggu (14/5/2023). Meski hanya mampu meraup dukungan rakyat 5,17 persen, tapi ia berpeluang menjadi kingmaker.

Disitat dari analisis Aljazeera.com, Selasa (16/5/2023) disebutkan Sinan Ogan punya peran besar dalam pertarungan antara Recep Taiyyip Erdogan (69) versus Kemal Kilicdaroglu (74). Karena kedua kandidat tersebut gagal mendapatkan suara mencapai 50 persen.

Hasil tersebut membuat Pilpres Turkiye harus dilakukan putaran kedua pada 28 Mei 2023.

Baca: Hasil Pilpres Turkiye, Erdogan Kehilangan Banyak Suara

Sinan Ogan merupakan politisi berdarah Turki Azerbaijan, yang memimpin ATA Alliance, sebuah aliansi empat partai yaitu: Partai Zafer, Partai Adalet, Partai Ulkem, dan Partai Türkiye İttifakı – yang dikenal dengan sikap nasionalisnya.

Meski memiliki pengaruh, Ogan tidak buru-buru menentukan sikap. Ia memasang sebuah syarat, bahwa kandidat yang akan ia dukung bersama aliansinya yaitu pihak yang tidak mendukung terorisme.

“Sampai saat ini kami tidak mengatakan akan mendukung kandidat A atau B. Siapa saja yang tidak menjauh dari terorisme seharusnya tidak perlu menjumpai kami,” sebut Ogan, Senin (15/5/2023) dinihari.

Dari awal menurutnya Pilpres Turkiye harus melalui dua putaran. Di putaran kedua yang menjadi penentu adalah kaum nasionalis dan Kemalis (pendukung Kemal Pasha Attaturk).

Politisi berusia 56 tahun tersebut memulai karir politiknya pada 2011 ketika bergabung dengan Milliyetçi Hareket Partisi (Partai Gerakan Nasionalis) yang sangat anti terhadap kelompok terorisme.

Recep Tayyip Erdogan dan Kilicdaroglu, sama-sama mendapatkan dukungan dari entitas yang tidak disukai ATA Alliance.

Pencalonan Kilicdaroglu didukung oleh Partai Rakyat Demokratik (HDP), yang berasal dari gerakan Kurdi Turki yang lebih luas dan dianggap sebagai teman politik Partai Pekerja Kurdistan (PKK) oleh kaum nasionalis seperti Ogan.

PKK telah melakukan kampanye selama 39 tahun melawan negara Turki, yang telah menyebabkan puluhan ribu kematian. PKK terdaftar sebagai organisasi teror oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan (Partai AK), menerima dukungan dari Huda-Par, sebuah partai islamis politik yang didominasi Kurdi. Tiga politisi Huda-Par telah terpilih menjadi anggota parlemen dengan dimasukkan dalam daftar kandidat Partai AK.

Huda-Par memiliki hubungan bersejarah dengan Hizbullah, sebuah kelompok Kurdi yang melakukan kampanye kekerasan brutal pada 1990-an saat melawan PKK dan menargetkan petugas polisi Turki. Hizbullah Kurdi tidak memiliki hubungan Hizbullah Lebanon. Kedua organisasi hanya memiliki nama yang sama.

Sumber: Aljazeera, trtworld.com,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here