Gegara Jalan Licin, Seorang Wartawan di Bireuen Hampir Jatuh ke Irigasi

wartawan bireuen
Motor Honda Scoopy berkelir putih, hampir terjungkal ke dalam irigasi di Dusun Kuha Mandeh, Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen. Rahmad Hidayat yang menunggangi motor tersebut juga hampir terjun ke dalam irigasi, Senin malam, 20 Mei 2024. Foto: Rahmad hidayat.

Komparatif.ID, Bireuen—Siapa tak kenal Rahmad Hidayat di Bireuen? Wartawan spesialis bencana tersebut merupakan salah satu kuli tinta yang paling aktif meliput peristiwa kebencanaan di Bireuen.

Akan tetapi, pada Senin malam (20/5/2024) ia hampir saja mendapatkan bencana. Pada malam yang basah karena baru usai diguyur hujan, Rahmad Hidayat keluar dari rumah menuju Kota Bireuen.

Seperti biasa, sebelum mata terpejam, yang ada di pikiran wartawan tersebut di mana ada ancaman dan bencana, ke sana dia harus pergi. Dia ingin mengabarkan situasi terbaru kepada khalayak, atas sebuah kondisi.

Baca: Puluhan Pengusaha Bireuen Beri Dukungan untuk Mukhlis Takabeya

Kiprah rahmad Hidayat diakui oleh semua wartawan di Bireuen. Bahkan dia menjadi salah satu contoh membangun etos kerja jurnalis yang berjiwa tak lapuk oleh hujan, tak lekang oleh panas.

Pada Senin malam, dia melintas di jalan tepi saluran irigasi, Dusun Kuha Mandeh, Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen.

Baca: Nyonya N Bandar Sabu Asal Bireuen Ditangkap di Medan

Jalan tanah yang ia lalui dalam kondisi licin karena diterpa hujan. Sebelum pria kurus tersebut melintas, hujan deras mengguyur Cot Buket dan sekitarnya.

Tiba-tiba, sepeda motornya kehilangan kendali. Cengkeram karet ban motor matic Honda Scoopy berkelir putih milik wartawan tersebut tak mampu menghentikan laju motor yang oleh karena jalan tanah sangat licin.

Baca: Musibah di Tol Lampung, 1 Dosen UBBG Meninggal Dunia

Wartawan pekerja keras tersebut berinisiatif melompat dan sekuat tenaga mempertahankan posisi motor maticnya supaya tidak terjungkal ke dalam saluran irigasi yang memiliki kedalaman lebih kurang empat meter.

Usaha Rahmad berhasil. Motornya tidak jatuh ke saluran irigasi.

“Bila tak sempat melompat dan menahan laju motor, mungkin saya dan motor sekalian masuk ke dalam saluran irigasi,” kata Rahmad.

Ia berharap Pemerintah Bireuen melalui dinas terkait memberikan perhatian terhadap jalan di dusun tempat ia tinggal. Jalan tersebut sudah layak diaspal, selain karena ramai dilalui warga, juga sangat berbahaya bila musim hujan tiba.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here