Semifinal UCL: Villarreal Tak Kuasa Hentikan Liverpool

Pemain Liverpool, Diogo Jota (merah) mencoba menahan umpan pemain Villarreal, Juan Foyth (kuning) pada pertandingan semifinal Liga Champion di Stadion de la Cerámica, Villarreal (4/5). Liverpool menang 3-2 dan melaju ke final UCL dengan unggul 5-2 secara aggregat. Foto: twitter.com/VillarrealCF.

Komparatif.ID—Villarreal memulai laga leg kedua Liga Champions dengan sangat baik (4/5).  Tim asuhan Unai Emery bermain sesuai dengan harapannya saat konferensi pers kemarin, Villarreal ‘butuh permainan sempurna’ untuk bisa lolos. Tim berjuluk Kapal Selam Kuning mencetak gol cepat, Boulaye Dia hanya butuh waktu tiga menit usai peluit tanda laga mulai dengan memanfaatkan asis dari Etienne Capoue.

Estadio de la Cerámica kembali bergemuruh oleh gol Francis Coquelin pada menit ke-40. Pemain internasional Prancis itu mencetak gol kedua tim Kapal Selam Kuning, sekaligus gol untuk menyamakan agregat. Sepanjang babak pertama, ide Emery untuk melakukan pressing ketat berjalan sangat baik. Liverpool gagal melepaskan satu pun tembakan ke arah gawang Rulli.

Emery sadar, Liverpool adalah tim yang bisa memanfaatkan celah sekecil apapun. Ia menginstruksikan pemainya untuk segera melakukan tekanan sejak di lini pertama. Meski diatas kertas Villarreal bermain dengan formasi 4-4-1-1, tapi saat sedang tidak menguasai bola formasi mereka berubah menjadi 4-2-4. Emery menempatkan empat pemain di depan untuk segera melakukan presing ketat terhadap lini belakang tim asuhan Jürgen Klopp.

Sedangkan dua pemain tengah akan dibantu oleh dua bek sayap yang bertugas menjaga kelebaran. Garis pertahanan Villarreal yang tinggi juga ikut membantu Parejo dan  Capoue memberikan tekanan pada Naby Keita. Hasilnya cukup ampuh, Villarreal berhasil mencetak dua gol dalam waktu 40 menit, dan Liverpool kesulitan membangun serangan. Mohammed Salah dan Jota mampu diredam sangat baik oleh Raul Albiol, sedangkan Sadio Mane kesusahan melewati Juan Foyth.

Pada babak pertama, Liverpool kalah penguasaan bola tipis, 49-51, namun akurasi operan mereka sangat rendah. Pemain asuhan Klopp hanya mampu melepaskan 66 persen umpan akurat dari 196 operan yang mereka buat. Sedangkan Villarreal catatkan akurasi operan mencapai 71 persen dari 199 operan. Karena bermain sangat agresif, tim Kapal Selam Kuning juga catatkan aksi ofensif lebih baik, mereka total melepaskan lima tembakan, dan dua tembakan tepat sasaran yang berbuah gol. The Reds hanya mampu menembak dua kali, namun tidak satu pun mengarah tepat ke gawan Rulli.

Pemain Liverpool, Sadio Mane merayakan kemenangan timnya atas tim tuan rumah, Mane mencetak gol ketiga The Reds. Liverpool menang 3-2 dan melaju ke final UCL dengan unggul 5-2 secara aggregat. Foto: twitter.com/LFC.

Petaka Villarreal Pada Babak Kedua

Setelah unggul dua gol, mimpi Villarreal mampu menuju final Liga Champions terasa sangat nyata. Namun petaka justru datang pada babak kedua. Klopp memasukkan Luis Diaz menggantikan Diogo Jota, Diaz yang memiliki kemampuan membawa dan menahan bola sama baik, mampu merepotkan lini belakang Villarreal. Lo Celso yang pada babak pertama bermain sangat tinggi, harus turun membantu Foyth untuk menghentikan pergerakan liar Diaz.

Liverpool akhirnya mampu mencuri gol pertama lewat Fabinho pada menit 60, pemain Brazil itu mendapatkan ruang tembak usai Pervis Estupiñán dan Capoue tertarik dengan pergerakan Salah. Ruang yang terekspos dimanfaatkan Fabinho yang merengsek dan mencetak gol dari lini kedua. Geronimo Rulli gagal menahan tembakan meski bola tepat mengarah kepadanya.

Performa buruk Rulli kembali berlanjut saat Diaz mencetak gol kedua Liverpool, kesalahan antisipasi serta buruknya refleks menepis bola membuat Liverpool kembali unggul dengan margin dua gol. Sejak babak kedua dimulai, Villarreal memang terlihat mengendurkan tekanan, hal itu tidak di sia-siakan oleh Liverpool dengan menghukum mereka lewat peluang sekecil apapun. Praktis setelah gol Luis Diaz, The Reds mengontrol laga dengan mudah.

Liverpool mengunci kemenangan melalui gol Sadio Mane pada menit 74. Unggul dengan margin tiga gol dengan sisa waktu dua puluh menit sukses membawa Liverpool ke final. Pada pertandingan yang akan digelar di Paris nanti, The Reds akan menghadapi Manchester City atau Real Madrid. Satu tiket final terakhir akan diperebutkan besok dini hari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here