
Komparatif.ID, Banda Aceh— Ruang Sekretariat Humas DPR Aceh hangus terbakar pada Jumat sore (13/6/2025). Insiden ini diduga dipicu oleh korsleting arus pendek pada unit pendingin ruangan atau air conditioner (AC) yang berada di ruangan tersebut.
Kapolsek Kuta Alam, AKP Suriya, yang turut mengamankan lokasi, menjelaskan saat ini area yang terdampak kebakaran telah dipasangi garis polisi guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya, staf Humas DPR Aceh mengatakan AC yang digunakan sudah cukup tua dan mungkin sudah lama tidak pernah dimatikan, sehingga berisiko mengalami overheat dan korsleting.
Untuk memastikan asal mula api secara lebih akurat, Suriya menyebut kepolisian akan menurunkan Tim Inafis untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap titik api dan kondisi peralatan elektronik di ruangan tersebut. Langkah ini diambil untuk menelusuri secara pasti apakah kebakaran murni akibat kelalaian teknis atau ada faktor lain yang turut memicu insiden.
Baca juga: Belasan Santri Babun Najah Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Kebakaran
“Informasi yang kami dapat, AC-nya sudah tua dan mungkin jarang dimatikan juga. Tapi kita akan memastikan dugaan tersebut melalui Tim Inafis kepolisian untuk melakukan pemeriksaan dan untuk mengetahui dari arah mana timbul titik api,” terangnya.
Sementara itu Analis Kebakaran Ahli Muda dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banda Aceh, Yudi, menyampaikan kebakaran bermula dari AC yang terbakar.
Ia menduga, penggunaan AC yang berlebihan hingga menyebabkan suhu mesin menjadi terlalu panas kemungkinan besar menjadi penyebab terjadinya korsleting dan akhirnya memicu percikan api di ruangan media center DPR Aceh itu.
Informasi kebakaran pertama kali diterima oleh pihak DPKP sekitar pukul 14.45 WIB. Tidak berselang lama, sebanyak tujuh unit armada pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Proses pemadaman berlangsung cepat dan api berhasil dikendalikan sepenuhnya sekitar pukul 15.00 WIB.
Meskipun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut, petugas damkar tetap mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kemungkinan penyebaran api ke bagian lain gedung.
Salah satu tindakan yang dilakukan adalah membongkar sebagian plafon gedung utama untuk memastikan tidak ada sisa api yang menjalar melalui bagian atas bangunan. Setelah pemeriksaan menyeluruh, situasi dinyatakan aman dan terkendali.