SE Pembatasan Jam Operasional Warkop Untungkan Ortu Mahasiswa

Pembatasan jam operasional warkop di Aceh
Suasana malam warkop di Banda Aceh. Foto: detik.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Terbitnya surat edaran pembatasan jam operasional warkop di Aceh, dinilai menguntungkan orangtua mahasiswa. Karena selama ini mereka mengakui sulit memantau aktivitas putra-putrinya yang kuliah di luar kota.

Dukungan tersebut disampaikan Nasrullah (50) warga Aceh Bireuen, Selasa (8/8/2023) Dia mengatakan meskipun teknologi semakin canggih, tapi semakin sulit berkomunikasi dengan putranya yang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Banda Aceh.

Padahal, sebelum berangkat kuliah ke Banda Aceh, dia sudah membelikan telepon android kualitas bagus. Karena si anak beralasan kuliahnya seringkali daring. Tapi, yang membuat Nasrullah kelimpungan, si anak sulit sekali mengangkat telepon. Bila sesekali dia melakukan voice call pada jam 11 malam, si anak menolaknya.

Baca: Pj Gubernur Imbau Meunasah Kembali Jadi Tempat Mengaji Usai Magrib

Peristiwa tersebut berulang kali terjadi. Si mahasiswa tersebut susah dihubungi. Tapi permintaan uang semakin bertambah, dengan alasan butuh dana untuk membuat tugas kelompok, diskusi dengan teman kelas, biaya praktek, dan lain-lain.

Suatu kali, diam-diam dia sendirian ke Banda Aceh. keberangkatan itu tidak diberitahu kepada siapapun, termasuk kepada istrinya. Bila diberitahu, ia khawatir akan diberitahu kepada si anak. “Biasalah, ibu si agam saya selalu lebih khawatir anak akan saya tempeleng, ketimbang takut tak lulus kuliah tepat waktu,” terangnya sembari tersenyum.

Tiba di Banda Aceh, dia langsung menuju tempat kost. Dia menunggu hingga larut. Tapi si anak tidak kunjung pulang. Sekitar pukul 01.30 WIB, dia beranjak ke warkop di Simpang Surabaya. Ternyata di sanalah putranya sedang nongkrong dengan teman-temannya sembari bermain game online.

“Maka wajar bila tiap pulang kampung, kantong matanya tidak cerah. Di rumah sering menghabiskan waktu di dalam kamar bila siang. Dan baru keluar bila malam hari. Rupanya habitnya memang demikian. Tidak tidur malam selama kuliah,” kata Nasrullah.

Nasrullah mengatakan, pembatasan jam operasional warkop merupakan salah satu terobosan penting yang patut didukung. karena jam operasional warkop yang tidak terbatas, disalahgunakan oleh pengunjung. Berharap kesadaran pemilik warkop mengimbau, tentu tidak akan pernah terjadi. karena mereka membuka hingga larut juga demi meraup cuan lebih banyak.

Baca: Warkop di Aceh Hanya Boleh Buka Hingga Pukul 12 Malam

Jam Operasional Warkop Perlu

Beberapa orang lainnya yang Komparatif.id mintai tanggapan terkait SE Nomor 451/11286 tentang Penguatan Peningkatan Pelaksanaan Syariat Islam Bagi Aparatur Sipil Negara dan Masyarakat Aceh, juga memberi dukungan terhadap pembatasan jam operasional warkop.

Hasbi (45) memberikan dukungan terhadap SE pembatasan jam operasional warkop di Aceh. karena selama ini di banyak warung kopi, yang nongkrong hingga larut malam dari kalangan remaja dan mahasiswa. Mereka sibuk mengoperasikan smartphone. Rerata tenggelam dalam game online.

Mereka memanfaatkan wifi gratis yang disediakan warung kopi.

Selain itu, di kota-kota di Aceh, perempuan juga semakin banyak nongkrong di warkop hingga larut malam. Rata-rata usianya sepantaran mahasiswa. Tapi tidak jelas apakah mereka mahasiswa atau bukan.

Warga Banda Aceh tersebut mengatakan, selama ini setiap kali dia ke warkop bertemu kolega yang datang dari luar kota, selalu melihat perempuan muda masih nongkrong di warkop hingga pukul 02.00 WIB.

“Saya pastikan mayoritas itu bukan penduduk Banda Aceh. Karena tidak mungkin orang tua yang sehat pikiran membiarkan putrinya berkeliaran hingga jelang Subuh. Terkadang ada keinginan menegur, tapi tak berani, takut dikira saya pria tak tahu adab,” sebut Hasbi.

Dia juga jengah dengan kondisi anak muda usia sekolah dan kuliah yang nongkrong hingga larut malam. Dia juga punya putra yang masih kuliah. Dari si anak dia mendapatkan banyak informasi bila anak-anak muda usia sekolah dan kuliah, nongkrong di warkop hingga larut malam, bukan untuk kepentingan sekolah. Tapi sibuk bermain game online.

Karena bersifat imbauan, SE pembatasan jam operasi warkop di Aceh, menurut Hasbi perlu ditindaklanjuti dengan operasi. Minimal pengunjung muda di warkop, diperiksa identitasnya bila sudah di atas pukul 12 malam. Kalau masih pelajar dan mahasiswa, segera disuruh pulang. Kalau bandel, angkut saja ke Kantor Satpol PP. Kemudian panggil orangtuanya.

“SE pembatasan jam operasional warkop jangan dilihat dari satu sisi. Tapi perlu melihatnya secara lebih luas. Kita harus jujur bahwa salah satu masalah adalah semakin ke sini, daya saing anak-anak kita semakin lemah. Lihat saja setiap kali ada UMPTN kampus negeri, anak-anak kita banyak yang kalah. Kenapa? Salah satunya karena lalai dengan game online. Kita harus akui, banyak keluarga yang gagal membina anak-anaknya. Di sinilah peran penting ulil amri,” sebut Hasbi.

Hasbi menilai, pembatasan jam operasional warkop tidak melanggar HAM, karena pemerintah sedang berupaya memperbaiki tatanan yang sudah rusak. Karena di kota-kota yang lebih besar dan maju, warkop juga tidak buka hingga jelang Subuh. Kecuali di tempat-tempat transit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here