Ramadan tiba, Ramadan tiba, marhaban ya Ramadan, marhaban ya Ramadan!
Penggalan lirik lagu tersebut terdengar di mana-mana. Mulai dari televisi digital hingga smartphone di tiap genggaman manusia. Bicara Ramadan, tentu kita juga akan bicara tentang salat Tarawih.
Kita tidak akan membincangkan antara delapan, 11, 20, atau berapa pun jumlah rakaat salatnya. Kali ini kami menyajikan khasiat salat Tarawih yang masih belum diketahui oleh banyak orang.
Ternyata, salat Tarawih dapat menurunkan berat badan. Ah yang benar saja?
Hasil riset mengatakan banyak manfaat yang kamu dapatkan dengan melaksanakan salat taawih. Selain dapat menurunkan berat badan, apa lagi manfaatnya untuk Kesehatan tubuh?
Membantu proses metabolisme
Kadar glukosa darah dan insulin biasanya berada pada level terendah sebelum berbuka puasa.
Setelah buka puasa, kadar glukosa darah akan terus meningkat. Lalu, kadar gula darah dan insulin akan mencapai tingkat tertingginya setelah satu hingga dua jam.
Waktu ini bertepatan dengan jadwal salat tarawih. Gerakan salat akan membantu metabolisme tubuh dengan mengedarkan glukosa melalui aliran darah.
Selanjutnya, insulin akan mengirimkan sinyal kepada sel tubuh untuk menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi.
Memperlancar sirkulasi darah
Takbiratul ihram dan berbagai gerakan salat lainnya dapat membantu memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh Anda.
Proses metabolisme selama salat mengakibatkan sel-sel tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi.
Kondisi ini pada akhirnya membuat pembuluh darah melebar serta memperlancar aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh.
Sementara itu, aliran darah yang kembali ke dalam jantung juga ikut meningkat dan akan memperkuat otot jantung Anda.
Meningkatkan kebugaran jasmani
Manfaat salat tarawih juga berasal dari paduan latihan isometrik dan isotonik dalam gerakan salat yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani.
Latihan isometrik bertujuan untuk melatihan kekuatan otot tanpa menggerakkan sendi di sekitarnya. Saat Anda salat, latihan ini dilakukan dalam posisi diam sambil menegangkan otot-otot tertentu, misalnya ketika rukuk dan sujud.
Ada pula latihan isotonik yang dinamis dengan melibatkan gerakan memanjangkan dan memendekkan otot, seperti gerakan takbiratul ihram dan bangun dari rukuk (iktidal).
Berkat akitivtas ibadah ini, tubuh bisa menjadi jauh lebih bugar dan kuat. Hal ini juga bisa membantu Anda lebih siap dalam melakukan aktivitas fisik harian.
Menurunkan risiko penyakit kardiovaskular
Kombinasi puasa Ramadan dan ibadah lainnya, termasuk salat tarawih, juga punya manfaat dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Sebuah studi dalam Nutrition Journal (2012) melakukan pengujian pada 82 partisipan yang berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk memiliki riwayat penyakit jantung koroner (PJK).
Hasilnya, penelitian ini menemukan perbaikan pada sejumlah faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol sehat (HDL) yang meningkat.
Ini juga membantu menurunkan berat badan, lingkar pinggang, dan indeks massa tubuh.
Hellosehat.com