Sahur merupakan elemen penting dalam menyukseskan pelaksanaan ibadah puasa pada siang bulan Ramadan. Banyak orang yang tak sanggup berpuasa hanya gara-gara tak sempat santap sahur.
Di Indonesia, bulan Ramadan seringkali tiba pada musim panas. Hal ini menambah ujian bagi orang-orang yang sedang menjalankan salah satu rukun Islam tersebut. Siang hari yang begitu terik, ditambah harus bekerja di luar ruangan, membuat energi sangat cepat terkuras.
Banyak orang menyiasati kondisi tersebut dengan cara makan sebanyak-banyaknya saat sahur. Namun karena sebagian besar orang Indonesia tidak menyukai sayuran, maka yang paling banyak dimasukkan ke dalam perut yaitu nasi dan ikan, serta air.
Baca: Hal Unik di Aceh Selama Ramadan
Makan berlebihan ternyata bukan saja tidak mengurangi terkurasnya energi di siang hari. Tapi membuat lambung kelelahan, dan bawaannya mengantuk. Apalagi energi yang dikandung karbohidrat yang dikandung nasi tidak bertahan begitu lama setelah dikonsumsi, pada pukul 10.00 WIB, perut mulai keroncongan.
Sahur Dengan Kurma
Rasulullah SAW telah mengajari umat Islam cara makan sahur yang baik dan benar. Oleh sebagian orang menganggap bahwa cara Nabi Muhammad menikmati sahur, merupakan tradisi Arab di masa itu yang tidak sesuai diaplikasikan di era modern, dan tidak sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Padahal, hal-hal yang dilakukan oleh Rasulullah, seluruhnya berupa ilmu dan ajaran. Termasuk dalam hal santap sahur sebelum berpuasa.
Rasulullah seringkali sahur dengan kurma dan air putih. Bahkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Daud, Rasulullah bersabda bahwa sahurnya orang mukmin adalah buah kurma.
Kurma merupakan buah spesial yang mayoritas tumbuh di Jazirah Arab dan Afrika Utara, juga di Tanah Persia. Kurma adalah buah yang manis, dan merupakan sumber energi yang besar, kaya serat, zat besi, dan berbagai nutrisi.
Kurma bisa dimakan apa adanya. Beberapa orang memasukkannya ke dalam olahan makanan lain seperti minuman jus, atau sebagai semacam selai yang ditaruh di atas roti tawar.
Ajaibnya, kurma mengandung persentase gula yang tinggi tetapi tidak menyebabkan diabetes. Makan kurma yang banyak juga tidak perlu ditakutkan bagi yang sedang diet, karena tidak akan menambah berat badan.
Peneliti Zhang Yongli dan Muhammad Ali Al-Farsi di Cornell University, New York, Amerika Serikat, dalam review yang mereka buat pada tahun 2008 menyatakan bahwa “Lebih dari 15% kebutuhan mineral harian seperti tembaga, potasium, magnesium dan selenium dapat terpenuhi. diperoleh dengan makan 100 gram atau sekitar 4 buah kurma per hari.”
Penelitiannya menyebutkan, kurma mengandung sekitar 60%-70% gula, yang membuatnya menjadi penambah energi dan kesehatan yang ideal.
Kurma juga memberikan manfaat bagi orang yang sedang berpuasa, antara lain: meningkatkan aktivitas, mengandung vitamin yang dapat meningkatkan kesehatan secara umum dan bermanfaat bagi sistem saraf.
Kehadiran serat dalam kurma juga bermanfaat bagi orang yang menderita gangguan pencernaan, karena serat membuat pencernaan makanan menjadi lebih mudah dan efisien. Serat kurma juga mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus dan membantu mengatasi sembelit.
Lain lagi, karena kurma kaya nutrisi dan gula alami yang meningkatkan kadar gula darah, maka makan sahur dengan kurma bisa mengurangi rasa lapar. Dan ini bermanfaat bagi orang yang berpuasa.
Kurma sudah manis sendiri, tidak mengandung tambahan gula buatan. Oleh karena itu dapat digunakan sebagai pemanis untuk makanan, atau ditambahkan ke jus buah atau susu bubuk.
Mari sahuran dengan mengonsumsi kurma. Supaya kita dapat berpuasa dengan segar bugar.