Komparatif.ID, Jakarta–RUPST BSI yang digelar pada Senin (22/5/2023) di Jakarta, sepakat mengganti Komisaris Utama dan Direktur Information Technologi (IT).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank Syariah Indonesia (RUPST BSI) menunjuk Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama. Komut baru tersebut sebelumnya Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2017. Juga Deputi Gubernur Bank Indonesia dua periode (2006-2011 dan 2011-2012.
Baca: Belum Kompatibel, Qanun LKS Perlu Revisi
RUPST BSI juga menetapkan Saladin D. Effendi sebagai Direktur Information Technology, serta memberhentikan dengan hormat Achmad Syafii. Direktur Risk Management juga dicopot dari Tiwul Widyastuti dan mengangkat Grandhis Helmi H.
Pada RUPST tersebut, juga disepakati pembagian dividen tunai 10 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2022. Jumlah dividen tunai tersebut [10 persen] yaitu Rp426 miliar lebih. Jumlah tersebut ekuivalen dengan 9,24 per lembar saham.
20 persen laba bersih BSI tahun 2022 disisihkan sebagai cadangan wajib. Sedangkan 70 persen keuntungan tahun buku 2022 akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi memberikan apresiasi RUPST yang menurutnya dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perusahaan melalui transformasi digital dan culture.
Meski tidak disampaikan ke publik perihal pemberhentian dan pengangkatan Komisaris Utama BSI dan dua direktur, namun publik tetap percaya bahwa pergantian itu merupakan efek collapse-nya BSI dalam 3 pekan terakhir akibat serangan ransomware, yang membuat BSI mengalami lumpuh total selama berhari-hari.