
Komparatif.ID, Jakarta— Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengatakan rumah yang rusak akibat banjir di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Barat akan diganti Pemerintah.
“Rumahnya ada beberapa skema. Ini arahan presiden untuk tidak ada kalo namanya untuk rakyat semuanya harus diprioritaskan,” ujar Suharyanto saat konferensi pers mengutip CNBCIndonesia, Sabtu, (29/11/2025).
Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan beberapa skema bantuan perbaikan rumah sesuai tingkat kerusakan, mulai dari kategori ringan hingga berat. Untuk rumah rusak ringan akan diberikan bantuan sebesar Rp15 juta, sedangkan rusak sedang diganti Rp30 juta.
Sementara itu, rumah yang mengalami kerusakan berat akan diganti dengan pembangunan unit rumah baru sepenuhnya.
Suharyanto menjelaskan pemerintah ingin memastikan tidak ada warga yang terabaikan selama proses rehabilitasi. Selama masa tanggap darurat, warga yang mengungsi akan ditempatkan di fasilitas sementara dengan dukungan penuh berupa logistik, makanan, layanan trauma healing, serta bantuan kesehatan dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Kerugian Banjir di Bireuen Capai Rp1 Triliun, Akses Jalan Masih Lumpuh
Ia menegaskan fasilitas pengungsian tidak bersifat jangka panjang, sehingga masyarakat diberikan pilihan untuk keluar dari lokasi pengungsian jika merasa siap.
Pemerintah juga menyiapkan bantuan dana tunggu hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga per bulan agar warga dapat menyewa tempat tinggal sementara. Bagi warga yang tidak memiliki tempat alternatif atau keluarga untuk ditumpangi, pemerintah telah menyiapkan hunian sementara yang dapat ditempati hingga situasi pulih.
Setelah masa hunian sementara berakhir, Suharyanto mengatakan pemerintah daerah akan melakukan pendataan warga yang akan direlokasi. Relokasi dapat dilakukan secara mandiri di atas tanah milik warga atau dalam bentuk relokasi terpusat yang disiapkan pemerintah.
Data terkini BNPB hingga Sabtu sore (29/11), mencatat korban jiwa di Sumatra Utara mencapai 166 orang, meningkat dari 116 korban sehari sebelumnya. Sebanyak 143 warga masih dalam pencarian dan lebih dari 5.000 kepala keluarga tercatat mengungsi. Wilayah paling terdampak di Sumatra Utara adalah Kabupaten Tapanuli Tengah.
Di Aceh, tercatat 47 korban meninggal, 51 hilang, dan 8 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 48.887 kepala keluarga. BNPB menyebutkan masih ada sejumlah wilayah yang belum dapat dijangkau sehingga data akan terus diperbarui.











