Ronaldo Menangis, Pendukung Maroko Histeris

Maroko Melaju ke Semifinal Piala Dunia 2022

Ronaldo menangis seusai Portugal dipulangkan ke negerinya oleh Maroko. Timnas Singa Atlas menaklukkan A Selecao 1-0 di Al Thumama Stadium., Sabtu (10/12/2022). Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach.

Komparatif.ID, Doha-Cristiano Ronaldo menangis seusai laga perempatfinal di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12/2022). Maroko yang dipimpin Hakim Ziyech berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Portugal yang digadang-gadang akan dengan mudah menaklukkan Singa Atlas.

Sejak peluit tanda pertandingan dimulai ditiup oleh wasit Facunde Tello asal Argentina, Portugal menguasai bola secara dominan. Berkostum putih-putih, anak-anak Os Nevegadores bahkan seringkali berada di wilayah pertahanan Al-Maghribi. Tapi, mereka kesulitan menembus lini pertahanan Maroko yang kuta seperti Great Wall di RRC.

Baca juga: Kandasnya Cita-cita Brazil Rengkuh Kembali Piala Dunia

Selain itu, melalui skema serangan balik, Maroko beberapa kali berhasil melakukan serangan balik yang sangat menarik, tapi gagal dikonversi menjadi gol karena buruknya penyelesaian akhir. Tiap kali bola berpeluang menjadi gol, selalu saja ada hambatan “manusiawi” yang dilakukan oleh Maroko.

Pada menit ke-42 akhirnya Youssef En-Nesyri melalui sundulan cukup dramatis berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Portugal yang dijaga oleh kiper Diogo Costa. Nesyri memanfaatkan dengan sangat baik umpan silang dari Yahia Attiyat-Allah.

Sundulan Nasyri merupakan satu-satunya gol yang tercipta sepanjang pertandingan Maroko vs Portugal, Sabtu (10/12/2022) di Al Thumama Stadium. Gol yang membuat Ronaldo menangis seusai laga. Foto: Patricia de Melo Moreira.
Sundulan Nesyri merupakan satu-satunya gol yang tercipta sepanjang pertandingan Maroko vs Portugal, Sabtu (10/12/2022) di Al Thumama Stadium. Gol yang membuat Ronaldo menangis seusai laga. Foto: Patricia de Melo Moreira.

Gol tersebut sekaligus menjadi obat atas kesalahan sebelumnya, ketika En-Nesyri gagal mengonversi sepak pojok cukup cantik oleh Hakim Ziyech. Sundulannya melambung di atas mistar gawang Portugal.

Secara keseluruhan, Portugal berhasil melakukan 11 tembakan; tiga di antaranya mengarah ke gawang Maroko yang dikawal Yasinne Bounou. Sementara Singa Atlas melakukan sembilan tembakan, tiga di antaranya mengarah ke gawang mantan negara yang pernah menjajah semenanjung Malaya dan mendiami Lamno (salah satu daerah di Aceh-red) dalam tempo lumayan lama.

Dalam pertandingan hidup mati, yang oleh sebagian pengamat sangat menjagokan Portugal, Maroko bermain dengan sistem bertahan. Mereka mengandalkan counter attack untuk mencuri gol.

Ronaldo yang dicadangkan di awal pertandingan, akhirnya diturunkan setelah Bruno Fernandes tak kunjung mencetak gol; padahal menguasai bola lebih dominan.

Beberapa serangan Portugal sangat berbahaya. Namun, mental baja anak-anak Singa Atlas pun patut diberikan acungan jempol. Jawad El Yamiq tidak terpengaruh dengan nama besar laskar A Selecao. Ronaldo yang turut berada di baris depan tidak mempengaruhi mental Sofiane Boufal yang nyaris menambah gol untuk Maroko. Hanya saja sepakannya terlalu lemah dan jatuh ke pelukan Diogo.

Setelah mendapatkan tambahwan waktu delapan menit, serangan-serangan Portugal tetap tak melemah. Tapi kiper Yassine Bounou menunjukkan kelas. Sembari tetap tersenyum ia berhasil menggagalkan beberapa tembakan. Kiper berpostur tinggi dan selalu menebar senyum itu kembali membuktikan kelasnya bahwa mereka datang ke Qatar bukan karena aji mumpung.

Ronaldo Menangis 

Usai peluit pertanda pertadingan ditiup wasit, Ronaldo menangis. Ia tidak dapat menutupi kekecewaaanya.

Peristiwa itu direkam cukup apik oleh wartawan. Ia tidak menunggu waktu lebih lama. Segera keluar lapangan. Air matanya tak kuasa dibendung, mahaduka menyergap relung hati dan dada sang striker legendaris yang pernah sangat dipuji di blantika sepakbola dunia. Superstar sepakbola yang sepanjang karirnya dipuja-puji tapi belum pernah merengkuh tropi Piala Dunia.

Ronaldo menangis, kecewa, mengapa Portugal kalah dari Maroko, yang justru tak punya liga terbaik? Mengapa skuad racikan Fernando Santos bisa takluk dari anak asuh Walid Regragui, yang notabenenya hanya pelatih lokal di Maroko.

Sejumlah netizen ketika melihat momen itu, menulis di linimasa: Ronaldo Menangis, sembari menambahkan emoticon bahagia.

Pendukung Maroko yang mendominasi Al-Thumama dan seantero dunia histeris dengan pencapaian tersebut. Negara Afrika Utara tersebut telah mewakili kebangkitan sepakbola Arab, Asia dan Afrika. Serta pemecah rekor; satu-satunya negara Islam dan Afrika yang berhasil menembus semifinal Piala Dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here