
Komparatif.ID, Bener Meriah— Masyarakat Bener Meriah dihebohkan dengan beredarnya video pengeroyokan tiga remaja di salah satu meunasah di Kecamatan Bener Kelipah.
Kejadian yang berlangsung pada Minggu, 2 Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB. Dalam rekaman amatir berdurasi 45 detik terlihat sekelompok remaja masuk ke dalam meunasah dan langsung menghajar sejumlah remaja lainnya yang sedang melaksanakan tadarus.
Insiden tersebut berbuntut panjang setelah ayah salah satu korban, Armansyah, meninggal dunia akibat serangan jantung saat mediasi berlangsung usai mengetahui anaknya dianiaya.
Kapolsek Bandar Polres Bener Meriah, Ipda Gunawan AD, mengonfirmasi aksi kekerasan ini melibatkan lima pelaku yang merupakan warga Kampung Gunung Musara, yakni YN (16), TA (16), AK (16), RD (16), dan IN (16).
Sementara itu, tiga korban berasal dari Kampung Bener Kelipah Selatan, yaitu CA (16), HH (16), dan IM(16). Hingga saat ini, motif di balik pengeroyokan tersebut masih dalam penyelidikan.
Pihak kepolisian bersama aparatur desa mencoba melakukan upaya mediasi pada Selasa, 4 Maret 2025, dengan harapan masalah pengeroyokan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Baca juga: Kenapa Perut Makin Buncit Saat Puasa?
Namun, pertemuan tersebut berubah tegang ketika Armansyah, ayah salah satu korban, datang dalam keadaan emosi. Saat para aparat desa berusaha menenangkannya, ia tiba-tiba mengalami sesak napas hingga pingsan.
Keluarga segera membawanya pulang dan meminta bantuan bidan desa, tetapi nyawanya tidak tertolong. Berdasarkan keterangan keluarga, Armansyah memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Kapolsek Bandar menjelaskan akibat meninggalnya Armansyah, mediasi harus ditunda. Aparat keamanan terus memantau perkembangan situasi agar tidak terjadi aksi lanjutan yang dapat memperburuk keadaan.
Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan video pengeroyokan tersebut guna menghindari provokasi lebih lanjut.
Kapolsek menegaskan pihak kepolisian tetap mengawal perkembangan situasi agar tidak semakin memanas. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan informasi yang dapat memperkeruh keadaan serta tetap menjaga ketertiban.
Pihaknya juga memastikan jika upaya mediasi tidak membuahkan hasil, maka jalur hukum akan ditempuh sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami terus berupaya mencari solusi terbaik agar kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jika tidak ada kesepakatan, kami mempersilahkan pihak keluarga korban menempuh jalur hukum,” ujar Gunawan melansir lintasgayo, Rabu (5/3/2025).