Baru berusia seumur jagung, pendiri RBT Solution bercita-cita ingin merambah seluruh Nusantara. Mereka punya ragam layanan. Dari ojek online, hingga jasa pijak refleksi. Tak ketinggalan layanan bersih-bersih rumah dan kantor.
Meskipun terlambat, tapi Direktur Utama PT RBT Trans Solution Tata Dinata tidak mau membuang kesempatan. Aplikasi mobile ojek online yang sudah mainstream, belum banyak dipergunakan di Kota Lhokseumawe. Di tingkat lokal, ada Juang Jek yang telah lebih dulu hadir. RBT menyasar ceruk kosong di tengah sengitnya kompetisi.
Direktur Layanan dan Pemasaran RBT Solution Wahyunansyah, Senin (8/8/2022) kepada Komparatif.id mengatakan hadirnya bisnis transportasi online Rencana Baru Transportasi (RBT), sebagai upaya untuk membuka peluang kerja di tengah maraknya pengangguran di Aceh.
“Ceruk ini sudah digarap oleh pihak lain. Di tingkat lokal sudah ada Juang Jek yang berdiri 1 November 2019. Kami justru lahir belakangan dan masih sangat muda. Usaha rintisan ini baru beroperasi pada 1 Maret 2022,” kata Wahyunansyah sembari mengatakan Kantor Pusat RBT Solution berada di Kota Lhokseumawe, Aceh.
Wahyunansyah menyebutkan, target besar mereka merambah seluruh Indonesia. Tapi untuk saat ini mereka fokus mengembangkan pasar di tingkat lokal.
Ada beberapa layanan yang disediakan oleh RBT Solution, yaitu: RBT Jek, RBT Betor, RBT Kuliner, RBT Taksi, RBT Refleksi, RBT Mart (pasar tradisional dan modern), RBT clean (jasa bersih-bersih kantor dan rumah), dan RBT rental mobil tanpa lepas kunci.
Ketika Komparatif.id menanyakan seberapa besar pasar yang sudah dijangkau oleh RBT Solution, Wahyunansyah mengatakan pasar mereka masih kecil, karena fokusnya kepada pengguna handphone dengan sistem operasi android. Pihaknya akan menjangkau para pengguna IOS (IPhone) juga dalam waktu dekat.
“RBT Solution ada untuk membantu abang-abang pangkalan ojek, juga saudara-saudara kita yang masih mendayung becak. Mereka harus bisa kami rangkul karena pendapatan mereka harus diselamatkan. Khusus untuk layanan RBT Becak, kami ingin selamatkan armada becak yang sudah ada, agar tetap lestari,” terang Wahyunansyah.
Terkait tarif layanan RBT sangat kompetitif, terjangkau untuk seluruh lapisan ekonomi.
Tarif layanan ojek online Rp8.000 untuk 4 km pertama, selanjutnya ditambah Rp. 2.000/km. Tarif taksi online Rp12.000 untuk 2 km pertama, selanjutnya ditambah Rp. 6.000/Km. Tarif RBT becak Rp6.000 untuk 2 km pertama, selanjutnya tambah Rp3.000/km.
Akankah usaha armada online tersebut dapat bertahan dan terus berkembang di sektor jasa transportasi dalam jaringan? Hanya waktu yang bisa menjawab. Untuk mendukung RBT Solution, jangan lupa unduh aplikasinya di Google Play.
