Rahasia Kelezatan Rujak Aceh Ternyata Bersumber dari Buah Ini

rujak aceh
Satu porsi rujak aceh. Foto: Shutterstock.

Rujak aceh atau di tingkat lokal disebut lincah/seulincah, merupakan salad lokal yang berisi buah-buahan yang dicampur dengan bumbu. Rujak aceh merupakan kuliner khas yang dibuat dalam dua varian, rujak pedas, dan rujak manis.

Rujak pedas atau yang biasanya disebut lincah, merupakan kuliner yang bisanya disantap siang atau sore hari. Dijual di warung-warung kecil hingga di warung besar seperti di Rujak Garuda, Banda Aceh.

Baca: Tiram Jumbo Aceh, Kenikmatan Dalam Kelembutan

Kalau di Kabupaten Bireuen, rujak paling terkenal saat ini yaitu Rujak Andi Cot Buket. Warung rujak tersebut tidak jauh dari Mapolres Bireuen.

Bumbu rujak aceh terdiri dari gula merah/meulisan, kacang tanah yang digiling kasar, cabe rawit,pisang batu/rumbia, garam, asam jawa.

Bahan-bahan tersebut setelah digiling menjadi satu, ditambahkan buah kuini sebagai pembangkit aroma segar. Selanjutnya dicampur dengan potongan buah mangga, timun, ketela, pepaya, bengkuang, nenas, dan kedondong.

Ada satu yang memegang kunci kelezatan rujak aceh. Yaitu campuran daging buah kawista alias buah batok. Campuran daging buah batok, akan mampu mengangkat rasa lebih di dalam rujak aceh.

Daging buah kawista digiling bersama bumbu dasar, sebelum kemudian dicampur dengan potongan buah-buahan segar.

Buah kawista merupakan buah yang berasal dari India yang didatangkan ke Aceh pada masa lampau.

Menurut literatur, buah kawista merupakan buah kegemaran Dewa Ganesha yang dipuja di India. Dewa Ganesha merupakan dewa ilmu pengetahuan yang dipercaya oleh umat Hindu India.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here