Rahasia di Balik Trengginasnya Timnas Maroko

Skuad Timnas Maroko melakukan sebebrasi seusai mengalahkan Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS/Bernadett Szabo
Skuad Maroko melakukan sebebrasi seusai mengalahkan Spanyol pada babak 16 besar Piala Dunia 2022. Foto: REUTERS/Bernadett Szabo

Komparatif.ID,Doha– Timnas Maroko datang ke Qatar dengan status kuda hitam. Tampil sangat ciamik dari laga ke laga, membuat manusia Asia dan Afrika menyatu memberikan dukungan kepada Singa Atlas yang sedang on fire.

Meski berstatus kuda hitam, tapi banyak yang memprediksikan langkah terjauh Timnas Maroko hanya 16 besar. Sebagian menduga hanya sampai perempat final. Tapi, setelah menumbangkan Portugal di Al Thumama Stadium, Qatar, Sabtu (10/12/2022), banyak yang terperanjat. Timnas sekelas Portugal bisa dibuat bertekuk lutut di hadapan laskar Casablanca.

Piala Dunia Qatar menghadirkan nuasan baru. Setiap yang belum menikah tidak dibenarkan menginap satu kamar. Semaksimal mungkin mencegah zina; meskipun bagi Sebagian penduduk dunia; termasuk Cristiano Ronaldo; zina telah menjadi gaya hidup. Tak penting menikah, yang paling penting suka sama suka. Demikianlah dia membina kumpul kebo dengan Georgina Rodríguez, tinggal satu atap, bercampur layaknya suami istri, punya anak, tapi belum menikah.

Baca juga: Ronaldo Menangis, Pendukung Maroko Histeris

Qatar juga melarang minuman keras. Juga melarang kampanye LGBT yang dalam keyakinan Islam, LGBT merupakan perilaku terkutuk. Bahkan umat Nabi Luth dibumihanguskan oleh Allah karena perbuatan terkutuk tersebut. Kisah tersebut diabadikan di dalam Alquran.

Aturan itu menuai protes, tapi Qatar tetap pada aturannya. Siapa yang tidak setuju, jangan datang ke Qatar. demikianlah cara Qatar menjaga kemurnian cinta dan sepakbola.

Sepakbola dan cinta sesungguhnya menyatu. Coach Maroko memahami itu. Maka selain membawa 26 pemain ke Qatar, ibu-ibu mereka juga dibawa serta. Power of love dari seorang ibu terbukti ampuh meningkatkan kepercayaan diri anak-anak Ousud Al-atlas.Bila supporter umum merupakan pemain ke-12, ibu pelatih dan ibu anggota timnas merupakan pemain ke-13. Lihatlah, ketika mereka usai mengalahkan lawan, yang paling dituju adalah ibu; demi mendapatkan kecupan di kening. Duh, betapa indahnya. Demikian pendapat sebagian orang.

Hal paling utama lainnya, materi pemain Timnas Maroko pada Piala Dunia 2022 cukup menjanjikan. Mereka rata-rata bermain di Liga Spanyol, Liga Itali, Liga Jerman, Liga Inggris, Prancis, Belgia,dan Sebagian lagi dari Liga Arab Saudi, dan liga Maroko.

Walid Regragui menyatukan mereka dalam satu resep Timnas Maroko. Cinta tanah air, kebanggaan keluarga, tak ada yang paling istimewa—karena semuanya spesial—serta diyakinkan bahwa mereka memiliki kualitas setara dengan bintang-bintang sepakbola yang telah ramai dibahas di berbagai media massa.

Hasilnya, lihatlah sepanjang perhelatan Piala Dunia 2022, Timnas Maroko menjadi salah satu tim yang belum pernah kalah.

Di fase penyisihan grub, Maroko berhasil menahan imbang Kroasia dengan skor 0-0 pada penyisihan Grib F pada Rabu (23/11/2022) di Al Bayt Stadium. Keberhasilan menahan imbang Kroasia merupakan prestasi karena negara bersangkutan pada 2018 merupakan runner up Piala Dunia. Ketika berhadapan dengan Maroko kala itu, Kroasia seperti bukan timnas yang beberapa tahun lalu juara 2 Piala Dunia.

Pada Minggu, 27 November, Singa Atlas berhasil mencabik-kabik setan merah Belgia dengan skor 2-0 di Stadion Al Thumama. Ini juga kejutan karena Belgia merupakan peringkat kedua di dunia.

Tim selanjutnya yang menjadi korban trengginasnya Maroko yaitu Kanada. Negara asal Benua Amerika itu ditekuk Maroko 2-1 di Stadion Al Thumama.  Hakim Ziyech mencetak gol untuk Maroko pada menit keempat setelah kesalahan buruk kiper Kanada Milan Borjan membuat pemain sayap itu menembak bola ke gawang kosong. Youssef En Nesyri menambahkan gol kedua pada menit ke-23, memicu perayaan liar di antara para pendukung Maroko yang memadati Stadion Al Thumama.

Tapi gol bunuh diri Nayef Aguerd tepat sebelum turun minum membuat skor menjadi 2-1 dan mengangkat Kanada cukup untuk memberi tekanan pada Maroko demi mencari gol penyama di sebagian besar babak kedua. Tapi gol baru tak tercipta.

Melaju ke babak 16 besar, banyak yang memprediksi bila Singa Atlas akan ditanduk oleh banteng matador. Tapi justru terbalik. Pemburu kerbau liar ditumbuk cukup keras oleh anak-anak gurun Safari Agafay.

Lagi-lagi, masih ada yang menilai bila Maroko hanya beruntung saja menang 3-0 saat adu pinalti. Mereka akan dilumat habis oleh Portugal.

Sabtu (10/12/2022) mereka bersua Portugal. Lagi-lagi, meskipun mendominasi, A selecao harus frustasi karena berkali-kali gagal membobol gawang yang dikawal oleh Yassine Bounou. Cristiano Ronaldo Cs harus pulang dengan kepala menunduk karena kalah 1-0. Pesepakbola yang oleh orang Aceh disebut dengan panggilan Yah Itunih (Ayah Martunis, karena mengadopsi seorang anak korban tsunami di Aceh-red) harus menangis kecewa.

Mungkin Ronaldo juga yakin timnya akan melumat habis Maroko, tapi nyatanya justru berbeda. Kekalahan itu sekaligus menjadi titik penentu bahwa ia takkan pernah merengkuh tropi Piala Dunia. Mungkin ia juga sangat terpukul karena seterunya; Leonel Messi melaju ke semifinal bersama Argentina-nya.

kemenangan atas Portugal, lagi-lagi dirayakan dengan sangat sederhana oleh Timnas Maroko. sujud ke tanah, dan memeluk ibu mereka yang setia menonton di tribun terbuka.

Dengan kemenangan atas Portugal, Maroko telah mencatat rekor baru; negara Arab pertama yang melaju ke semifinal.Negara Afrika pertama yang melaju ke 4 besar.

Timnas Maroko Bersua Perancis di Semifinal

Kini perhatian hampir semua orang tertuju pada Timnas Maroko. Tim kuda hitam penakluk para calon juara. Black horse kini justru selangkah lagi menuju final; dan berpeluang besar menjadi kandidat juara dunia.

Di semifinal mereka akan berhadapan dengan Perancis. Tim ayam jago yang pernah menjadi juara dunia 1998 dan 2018. Banyak yang meragukan Singa Atlas dapat mengalahkan Sadio Mane dkk.

Tapi tak sedikit pula yang percaya bahwa Timnas Maroko akan dapat “mengurus” Perancis. Andalannya tetap tembok pertahanan. Tapi dengan satu syarat, jangan bermain seperti saat mengalahkan Portugal. Pun demikian, para pengamat tetap percaya yang paling tahu harus menggunakan taktik apa, tetaplah Walid dan tim teknisnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here