Komparatif.ID, Banda Aceh- Anggota Komisi V DPRA dr. Purnama Setia Budi, Senin (17/10/2022) meminta Pemerintah Aceh mengebut pembangunan Rumah Sakit Regional Bireuen.
Purnama mengingatkan proses tender RS Regional Bireuen untuk pembangunan tahap II, yang sudah diumumkan beberapa hari lalu, jangan sampai terhenti prosesnya, mengingat capaian pembangunan RS Regional dr. Fauziah Bireuen masih sangat lamban.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebutkan saat ini, dengan status RS Regional, RSUD dr. Fauziah sudah tidak lagi mampu menampung pasien dari berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Oleh karena itu, Purnama mengatakan persoalan-persoalan terkait dengan konflik kepentingan dalam tender, jangan sampai berimbas kepada keberlanjutan pembangunan tahap II. Bila itu terjadi, maka yang dirugikan seluruh rakyat Aceh yang membutuhkan layanan kesehatan prima.
“Saya di DPR tidak peduli siapa yang menang. Karena proses tender digelar di ULP Aceh. bila ada sengketa silakan tempuh jalur hukum. Bagi rakyat Bireuen dan beberapa kabupaten lainnya berharap RS Regional Bireuen dikebut secara maksimal,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, RS Regional Bireuen merupakan satu-satunya RS regional di Aceh yang proses pembangunannya paling lamban. Persoalan penyediaan lahan baru selesai tahun 2021.
Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Rabu (13/10/2022) di Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Bireuen.
Padahal rencana pembangunan RS Regional Bireuen sudah dimulai sejak 2014. Rumah sakit ini bertipe B dengan perencanaan tempat tidur sebanyak 500 tempat tidur.
Rumah Sakit Regional Bireuen akan dilengkapi dengan ruang ICU, NICU, PICU, serta 8 kamar operasi. Tak ketinggalan juga ruangan untuk poliklinik, rawat jalan dan juga unit gawat darurat.
Pembangunan Rumah Sakit Regional ini membutuhkan waktu beberapa tahun dan diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar 300 miliar rupiah.