Pulau Rubiah Dengan 1000 Pesonanya

Pulau Rubiah menyimpan sejuta pesona. Taman bawah lautnya sangat molek. Untuk mendapatkan pengalaman paling menarik, sekaligus dapat menikmati secara “paripurna” keindahan “aquarium raksasa” antara Iboih dan Rubiah, kita harus menyelam (diving), tak cukup sekadar snorkeling. Foto: Doc. Rahmad Abdul Wahab.

Pulau Rubiah menyimpan sejuta pesona. Terletak di barat laut Kota Sabang, pulau bersejarah tersebut ibarat aquarium raksasa yang menyimpan keindahan bawah laut tiada duanya.

BENARLAH kata orang, bila ingin menikmati keindahan sesungguhnya wisata Sabang, kita harus menyelam ke dasar lautan. Karena di sanalah terletak kemolekan Pulau Weh yang sesungguhnya.

Itulah yang saya lakukan ketika kembali berkunjung ke Sabang pada Rabu (5/10/2022). Saya dan dua orang teman berangkat pagi ke Pelabuhan Ferry Ule Lheu, Banda Aceh. Kami tiba di Pelabuhan yang hanya melayari rute Ule Lheu-Balohan pada pukul 08.00 WIB.

Setelah membeli tiket kapal cepat Express Bahari 2, kami pun masuk ke dalam geladak kapal dan mengaruhi gelombang selat yang sampai sekarang belum diberi nama oleh otoritas di negeri ini. Padahal secara oseanografi, pemberian nama perairan tersebut sangatlah penting. Selat yang memisahkan Pulau Weh dengan Pulau Aceh sampai sekarang belum juga diberi nama. Apa susahnya memberikan nama? Entahlah.

Baca juga: Pantai Lampuuk, Wisata 1000 Pesona

45 menit kemudian, tepatnya pukul 08.50 WIB, kami telah tiba di Pelabuhan Balohan, Kota Sabang. Cuaca kurang menggembirakan. Mendung menggantung di awan. Inilah tantangan berwisata di musim hujan. Dengan cuaca seperti ini, tidak mungkin dapat mengabadikan pesona darat dan laut pulau nan eksotis.

Di Balohan, seorang teman telah menunggu. Kami melanjutkan perjalanan ke sebuah warung kopi dan menyeruput kahwa di sana.

Sembari berdiskusi perihal rencana Program Pascasarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Almuslim, saya menikmati belaian udara pantai yang diembuskan oleh Samudera Indonesia.

Setelah  bincang ringan kami pun sepakat berkeliling Pulau Weh, mengunjungi beberapa objek wisata seperti Tugu Nol Kilometer, dan beberapa lainnya.

Menyelam di Dasar Laut Pulau Rubiah

Setiap berkunjung ke Sabang, destinasi yang selalu ingin saya kunjungi adalah Pulau Rubiah.

Pulau Rubiah di masa lalu merupakan kawasan penting. Karena 150 meter dari dermaga Rubiah, terdapat Pusat Karantina Haji. Kini fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda tersebut tidak lagi dipergunakan. Bahkan belum menjadi objek wisata yang dikunjungi oleh banyak orang.

Pulau Rubiah menyimpan sejuta pesona. Taman bawah lautnya sangat molek. Untuk mendapatkan pengalaman paling menarik, sekaligus dapat menikmati secara “paripurna” keindahan “aquarium raksasa” antara Iboih dan Rubiah, kita harus menyelam (diving), tak cukup sekadar snorkeling. Foto: Doc. Rahmad Abdul Wahab.
Pulau Rubiah menyimpan sejuta pesona. Taman bawah lautnya sangat molek. Untuk mendapatkan pengalaman paling menarik, sekaligus dapat menikmati secara “paripurna” keindahan “aquarium raksasa” antara Iboih dan Rubiah, kita harus menyelam (diving), tak cukup sekadar snorkeling. Foto: Doc. Rahmad Abdul Wahab.

Pulau Rubiah terletak di dekat Pantai Iboih. Pantai Iboih merupakan salah satu objek wisata alam yang paling sering menjadi tujuan para wisatawan lokal maupun mancanegara. “aquarium raksasa” antara Pantai Iboih dan pantai Pulau Rubiah sangat memesona.

Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya Kotamadya Sabang. Gampong Iboih memiliki luas 15 Km2. Untuk mencapai lokasi dapat ditempuh dengan jalan laut (kapal cepat) selama ± 45 menit dari Pelabuhan Ule lheue dan jalan darat selama ± 45 menit dari Pelabuhan Balohan.

Karena tujuan kali ini ingin menyelam (diving) ke Pulau Rubiah, maka tidak sempat saya ulas perihal Pantai Iboih yang memesona. Meskipun demikian, sebenarnya ketika bicara keindahan bawah laut Rubiah, sama dengan menulis tentang kemolekan bawah laut Iboih. Karena satu lokasi.

Setelah menyeberang ke Pulau Rubiah, saya memilih diving ketimbang snorkeling. Bagi saya selam permukaan tidak menantang. Amatiran, sekaligus hanya sedikit keindahan bawah laut yang dapat dinikmati.

Di alam bawah laut Pulau Rubiah, kita dapat dengan mudah melihat berbagai biota laut yang memukau. Sebut saja terumbu karang warna warni yang masih asri, ikan badut juga mudah dijumpai, serta beragam jenis ikan cantik lainnya.

Pulau Rubiah menyimpan sejuta pesona. Taman bawah lautnya sangat molek. Untuk mendapatkan pengalaman paling menarik, sekaligus dapat menikmati secara “paripurna” keindahan “aquarium raksasa” antara Iboih dan Rubiah, kita harus menyelam (diving), tak cukup sekadar snorkeling. Foto: Doc. Rahmad Abdul Wahab.

Taman Laut Rubiah merupakan spot diving yang dipenuhi dengan terumbu karang berwarna-warni dan penuh dengan biota laut. Salah satu spot diving terbaik di Taman Laut Rubiah ini termasuk spot karang batik dan spot nemo.

Bagi pecinta alam bawah laut, titik ini menjadi spot diving sempurna, benar-benar membentuk taman laut yang indah. Dari informasi pemandu diving disampaikan di taman ini menyimpan 14 dari 15 ikan langka yang ada di Indonesia.

Ketika mata memandang ikan warna-warni berenang ke sana kemari, lambaian terumbu karang, dan kilau air laut, sungguh segala beban di dalam pikiran hilang seketika. Taman bawah laut benar-benar dapat menjadi obat untuk menyembuhkan beban pikiran.

Setelah puas menyelam, saya pun kembali ke daratan. Berkemas dan menumpang ferry untuk balik ke Banda Aceh. Pukul 16.00 WIB kapal cepat Express Bahari 2 kembali berlayar menuju Pelabuhan Ule Lheu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here