Profil A. Murtala, Sekda Aceh Utara, dari Pulo Juli ke Landeng

A. Murtala
Sekda Aceh Utara Dr. A. Murtala,M.Si. Foto: Dok. pribadi.

Komparatif.ID, Bireuen—DPRK Bireuen mengusulkan nama Dr. A.Murtala,M.Si sebagai salah seorang Pj Bupati Bireuen. Nama Sekda Aceh Utara itu disandingkan dengan dua nama lainnya yang direkomendasikan oleh Parlemen Bireuen kepada Kemendagri.

Dalam surat bertarikh Selasa, 18 Juli 2023, Ketua DPRK Bireuen Rusyidi Mukhtar alias Ceulangik, mengusulkan tiga nama kepada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, c/q Direktorat Fasilitasi Kepada Daerah dan DPRD.

Secara berurutan, Parlemen Bireuen mengusulkan nama Aulia Sofyan yang merupakan Pj Bupati Bireuen saat ini, sekaligus Kepala Pusat Analis Anggaran dan Ekuntabilitas Keuangan Negara Setjen DPR RI.

Baca: Mengenal Lebih Dekat Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan

Nama kedua, Dr. A. Murtala,M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara. Nama terakhir Jalauddin,S.H.,M.M. ketiganya memiliki pangkat setingkat; Pembina Utama Madya,IV/d.

Ketiganya dinilai cakap sebagai Pj Bupati Bireuen. ketiganya merupakan putra-putra Bireuen yang telah malang-melintang di dunia birokrasi. Bila Aulia Sofyan telah berkarir hingga ke Pusat, Dr. A. Murtala di Aceh Utara, sedangkan Jalaluddin telah lama merasakan asam garam dunia birokrasi di Pemerintah Aceh.

Rekam Jejak Dr. A. Murtala

Sejak dulu Juli dikenal sebagai daerah penghasil para petempur dan intelektual di Aceh Utara. Rekam jejaknya tercatat dalam berbagai kisah, baik yang diceritakan dari mulut ke mulut, maupun yang ditulis di dalam buku.

Murtala yang lahir di salah satu gampong di Juli pada 26 Agustus 1969, merupakan generasi kesekian di Juli yang memiliki cita-cita tinggi.

Ia menapaki dunia pendidikan paling dasar di SD Pulo Juli. Ia menuntaskan pelajarannya di SD Negeri tersebut pada tahun 1982. Karena saat itu di Juli telah dibangun sebuah SMP, maka oleh orangtuanya dia didaftarkan ke SMP Juli. Sekolah menengah pertama itu dalam rentang sejarah telah berkali-kali ganti nama. Pernah menjadi SMP Negeri 4 Jeumpa, dan saat ini telah berganti nama menjadi SMP Negeri 1 Juli.

Orangtuanya tentu mampu menyekolahkan Murtala ke sekolah unggul di Kota Bireuen. akan tetapi karena merasa punya kewajiban moral ikut membesarkan sekolah yang dirintis secara swadaya oleh tokoh-tokoh Juli, mereka mengirimkan A. Murtala ke sana.

Saat itu, orang tua Murtala berpikir, bila rajin belajar, di sekolah manapun, putra mereka akan cemerlang.

Baca: Profil Mahyuzar Reuby, Pj Bupati Aceh Utara

Setelah lulus SMP pada tahun 1985, Murtala didaftarkan ke SMA Negeri 1 Bireuen. SMA tersebut sedari dulu sudah menjadi unggulan. Tidak mudah untuk mendapatkan kursi di sana. Bila tak pintar, ya harus lobi khusus. Tapi Murtala tak perlu lobi. Kecemerlangannya mampu menembus seleksi yang ketat. Di SMA tersebut ia ditempatkan di Jurusan IPA.

Setelah lulus SMA, dia berangkat ke Banda Aceh. Menempuh studi di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN), Jurusan Pemerintahan Desa. Ia lulus tahun 1991. Selanjutnya ia melanjutkan studi ke STIA LAN RI Jakarta, Jurusan Perencanaan pembangunan Kota dan Daerah. Ia berhasil menamatkan pelajaran di sana tahun 1996.

Meski telah bekerja sebagai pegawai negeri, A. Murtala belum puas. Ia merasa ilmu yang telah ia miliki, belumlah sangat mumpuni untuk berpartisipasi membangun daerah, sebagai wujud darma bakti diri sebagai pegawai negeri yang digaji oleh negara.

Selanjutnya ia kuliah lagi untuk tingkat magister di Universitas Padjajaran Bandung. Ia mengambil jurusan Ilmu Pemerintahan. tak berlama-lama di sana, ia lulus tahun 2003.

Lagi-lagi, meski karirnya kian menanjak, A. Murtala masih tetap ingin melanjutkan studi. Ia lulus sebagai Doktor Ilmu Pemerintahan di Unpad Bandung pada tahun 2016.

“Mengapa saya ingin terus sekolah sampai titik paling akhir? Karena saya selalu merasa bahwa apa yang telah saya pelajari, masih belum cukup. Gelar doktor bukan untuk gaya-gayaan. Tapi benar-benar termotivasi untuk menunjang kinerja,” ujar Murtala kepada Komparatif.ID, Selasa (18/7/2023).

Baca: Profil Azwardi Abdullah

Sebagai birokrat yang telah mengakar di Aceh Utara, A. Murtala selalu tampil apa adanya. Ia lebih banyak tampil di belakang layar ketimbang muncul di permukaan. Ia pun mencapai jabatan Sekda Aceh Utara dengan rekam jejak karir yang cemerlang. Sebelum ditetapkan sebagai Sekda, ia terlebih dahulu memimpin Bappeda. Di dapur Kabupaten Aceh Utara, ia bersama sejawat dan kepala dinas, meramu rencana pembangunan di Landeng, pusat Pemerintahan Aceh Utara, di dekat Kota Lhoksukon.

Pria yang sering mencukur rambut hingga plontos tersebut, mengucapkan terima kasih atas rekomendasi namanya oleh DPRK Bireuen. “Saya sangat tersanjung atas kehormatan ini. Terima kasih kepada Ketua, Wakil Ketua, pimpinan fraksi & anggota DPRK di Kabupaten Bireuen,” sebutnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here