Presiden Joe Biden Komit Perjuangan UU Pembatasan Senjata Api

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto/AP
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto/AP

Komparatif.ID, Washington DC—Setelah peristiwa pembantaian terhadap belasan anak-anak dan guru di SD Robb Texas, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertekad akan memperjuangkan Undang-Undang Pembatasan Penggunaan Senjata Api oleh Warga Negara.

Joe Biden berkomitmen berjuang memenangkan agar penggunaan senjata api pada masyarakat sipil di negara itu diatur Kembali dengan lebih proporsional.

Joe sendiri, Rabu (25/5/2022) mengutuk keras peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh Salvador Ramos (18) yang akibat aksi brutalnya telah menyebabkan belasan anak-anak tewas di sekolah.

Sekembalinya dari tur Asia, dalam sebuah konferensi di Gedung Putih, Presiden Joe mengeluarkan pesan yang kuat di mana dia mengatakan bahwa sudah waktunya untuk mempromosikan undang-undang yang membatasi pengangkutan senjata.

“Kapan, demi Tuhan, kita akan menghadapi lobi senjata? Kita harus menjelaskan kepada semua pejabat terpilih di negara ini: inilah saatnya untuk bertindak,” katanya.

Presiden mengakui bahwa setelah mengetahui tragedi di Texas dan penembakan baru-baru ini yang mengguncang negara, dia mempertanyakan mengapa ini tidak terjadi di negara lain.

“Pembunuhan seperti ini tidak terjadi di belahan dunia lain, sepertinya hanya terjadi di Amerika. Kenapa karena kita rela terus hidup dengan perburuan ini?” dia berkata.

“Saya sakit dan lelah. Kita harus bertindak. Kita semua tahu apa yang perlu dilakukan. Untuk setiap orang tua, untuk setiap warga negara ini, kita harus menjelaskan kepada setiap pejabat terpilih di Amerika bahwa inilah saatnya untuk bertindak,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan Salvador Ramos (18) menembak hingga mati 14 murid SD, dan seorang guru di Uvalde, Texas, Amerika Serikat, Selasa (24/5/2022). Gubernur Texas Greg Abbott menyebutkan Salvador telah ditembak mati oleh petugas karena aksi brutalnya itu.

Salvador Ramos melepaskan tembakan Sekolah Dasar Robb, di Uvalde, sebuah kota kecil yang berjarak 85 mil dari sebalah barat San Antonio. Pelaku juga warga tempatan.

Pada saat kejadian, Salvador Ramos memasuki area sekolah dengan membawa pistol. Selain itu dia juga diduga membawa senapan.

Tiba di dalam area sekolah, dia menembaki murid-murid SD dan guru secara membabi-buta.

Polisi yang mengetahui kejadian itu setelah Salvador Ramos melakukan aksi brutalnya segera menuju ke lokasi. Di sana polisi akhirnya harus menembak mati sang serigala.

Informasi yang diperoleh Intel Doge mengatakan Instagram Ramos memiliki satu postingan, dan mengirim gambar dua senjata ke pengguna Instagram secara acak.

Informasi terakhir, jumlah korban menjadi 21 orang, termasuk 19 anak-anak.

Marca.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here