Komparatif.ID, Jakarta—Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki meminta pemerintah segera melakukan pembangunan fisik di KEK Arun. Permintaan itu disampaikan pada Kamis (5/1/2023) ketika menemui Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury di Jakarta.
Achmad Marzuki pada pertemuan di ruang rapat Wamen BUMN mengatakan masih banyak yang harus dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus Arun (KEK Arun, seperti jalan, pengerukan Pelabuhan, serta kegiatan-kegiatan lain di dalam kawasan tersebut.
Wamen BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, PT Patriot selaku Badan Usaha Pengelola dan Pembangunan (BUPP) KEK Arun supaya diaktifkan, mengingat KEK sudah saatnya disiapkan untuk menjadi kawasan industri yang terintegrasi terhadap perkembangan industri migas masa akan datang.
Baca juga: Sumur Timpan-1 dan Potensi Super Hub Migas di KEK Arun
“Terutama dengan adanya penemuan cadangan migas di Blok Andaman 1 dan 2 yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai hydrogen hup amonia. Ke depan diusahakan kerjasama BUPP dan LMAN dengan konsep serah urus, jadi tidak lagi menyewa terhadap aset-aset yang ada dalam KEK Arun,” ujarnya.
Tentang KEK Arun
Sebagai informasi, KEK yang terletak di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2017.
KEK Arun Lhokseumawe diresmikan beroperasi oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo pada tanggal 14 Desember 2018. KEK ini berfokus pada beberapa sektor yaitu energi, petrokimia, agro industri pendukung ketahanan pangan, logistik serta industri penghasil kertas kraft.
Dari sektor energi (minyak dan gas) akan dikembangkan regasifikasi LNG, LNG hub/ trading, LPG hub/ trading, mini LNG plant, PLTG dengan pengembangan pembangkit listrik yang ramah lingkungan atau clean energy solution provider. Infrastruktur logistik juga dikembangkan untuk mendukung input dan output dari industri minyak dan gas, petrokimia dan agro industri, melalui peningkatan infrastruktur pelabuhan dan dermaga berstandar internasional.
Dengan potensi dan peluang yang dimiliki, KEK Lhokseumawe-Aceh Utara diproyeksikan menarik investasi sebesar US$3,8 M dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 40.000 tenaga kerja hingga tahun 2027.