Pidie Siapkan RPJMD Pembangunan Berkelanjutan

Pidie Siapkan RPJMD Pembangunan Berkelanjutan
FGD Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) persiapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pidie 2025-2029. Foto: Komparatif.ID/Harmadi.

Komparatif.ID, Sigli— Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus memperkuat langkah menuju pembangunan berkelanjutan dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) persiapan perancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029.

Acara ini berlangsung di Aula Bappeda Pidie pada Selasa (5/11/2024) dan dihadiri berbagai pejabat daerah, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Drs. Samsul Azhar, yang juga membuka acara tersebut.

Dalam sambutannya, Drs. Samsul Azhar menekankan pentingnya integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam RPJMD. Berdasarkan PP No. 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, KLHS adalah analisis sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi menjadi pondasi dalam kebijakan dan program pembangunan.

Samsul Azhar mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi merupakan komitmen bersama untuk menjamin kesejahteraan generasi saat ini dan masa depan.

Baca juga: Pidie Raih 5 Penghargaan Program Literasi Aceh

FGD ini berfokus pada beberapa tujuan utama, termasuk identifikasi capaian kinerja dan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Pidie, merumuskan isu-isu strategis prioritas berdasarkan potensi dan tantangan lokal, serta menyusun rekomendasi untuk mencapai TPB di wilayah Pidie.

Forum ini diharapkan dapat menghasilkan KLHS RPJMD yang tidak hanya memadai secara teknis, tetapi juga memberikan manfaat nyata dalam merancang kebijakan yang mendukung keberlanjutan.

Lebih lanjut, Samsul Azhar menekankan bahwa peran serta aktif dari semua peserta FGD sangat penting dalam memberikan masukan konstruktif terhadap KLHS.

Menurutnya, melalui forum ini diharapkan akan muncul komitmen dan rekomendasi yang akan memperkuat kualitas RPJMD Pidie. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan penyusunan dokumen KLHS ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada kontribusi pemikiran dan solusi dari para pemangku kepentingan di Kabupaten Pidie.

Sebagai upaya menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks, Samsul mengingatkan bahwa integrasi antara aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi harus menjadi prioritas dalam setiap rencana pembangunan.

Ia berharap hasil forum ini dapat melahirkan konsep KLHS yang berpihak kepada masyarakat dan mampu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Kepala Bappeda Pidie, H. Isnaini Ibrahim, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, serta berharap bahwa dukungan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan mempermudah proses penyusunan dokumen yang tepat waktu dan berkualitas.

Isnaini menjelaskan, perumusan KLHS memerlukan kolaborasi dari berbagai sektor untuk memastikan bahwa semua data dan saran yang dibutuhkan tersedia, sehingga dapat tercipta RPJMD yang mampu mengantisipasi potensi dampak negatif dari pembangunan terhadap lingkungan hidup.

Pemerintah Kabupaten Pidie berharap perencanaan pembangunan 2025-2029 ini dapat menjadi tonggak bagi kemajuan Kabupaten Pidie yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here