Dakwah Qatar di Piala Dunia 2022

Replika Piala Dunia raksasa dipajang dekat Stadion Al Bayt, Qatar. Foto: Ist

Komparatif.ID, Doha— Piala Dunia Qatar 2022 telah usai, Argentina berhasil keluar sebagai juara setelah penantian panjang 35 tahun. Meski begitu, cerita-cerita menarik dari gelaran Piala Dunia terbaik menurut polling BBC itu masih berlanjut.

Desember tahun lalu, seorang perempuan El Salvador, Fatima Garcia datang ke Qatar bersama teman-temannya untuk menonton Piala Dunia, namun, saat pulang kembali ke negaranya, Fatima membawa pengetahuan baru, yaitu tentang islam.

Kepada Associated Press yang disitat Komparatif.ID, Garcia mengatakan Qatar merupakan tempat persinggungan pertamanya dengan islam. Ia mengaku, pengalamannya selama dua pekan di Doha telah merubah cara pandangnya tentang islam.

“Qatar adalah paparan pertama saya terhadap Islam, juga telah menjadi petualangan yang mengubah hidup karena memberi saya perspektif tentang budaya berbeda,” ucap Garcia, (18/12/2022).

Garcia memilih tidak menonton sepakbola sehari hanya untuk mempelajari budaya negara penyelenggara Piala Dunia 2022 itu dan islam. Ia mengunjungi masjid Katara di Doha. Tempat ustadz lokal memperkenalkan Islam dalam berbagai bahasa kepada para penggemar yang ingin tahu dari seluruh dunia.

Masjid Katara sendiri merupakan bagian dari Wilayah Budaya unggulan Qatar terkait edukasi islam yang pembangunannya diarsiteki Zainab Fadil Oglu asal Turki.

Di masjid Katara, Garcia mengenakan jilbab dan abaya hitam untuk belajar tentang Islam.

“Kami ingin memberitahu orang-orang tentang Islam. Kami merasa bangga dengan identitas kami,” kata Ishfaq, pemandu asal Pakistan sebelum memberi tahu Garcia untuk menyimpan abaya sebagai hadiah perpisahan.

Di akhir tur, Garcia juga mempelajari mengapa wanita berpakaian sopan dalam Islam dan asal muasal agama tersebut.

“Ini membantu menghilangkan kesalahpahaman,” lanjut Ishfaq.

Baca juga: Ayat Suci Al-Quran Bergema di Opening Ceremony Piala Dunia 2022

Masjid Katara

Dakwah Qatar

Selama sebulan lebih, ratusan ribu wisatawan mengunjungi Qatar. Bagi sebagian besar, itu merupakan kunjungan pertama ke negara Muslim.

Bagi Emirat Qatar sendiri, Piala Dunia tidak hanya untuk sekadar upaya menggaet wisatawan, tapi juga ajang promosi Islam secara besar-besaran. Bahkan saat opening ceremony, Qatar membukanya dengan ayat Al-Quran.

Selama Piala Dunia Pemerintah Emirat Qatar menawarkan kesempatan untuk belajar tentang Islam. Masjid-masjid lokal menawarkan tur multibahasa, Pusat Kebudayaan Islam di Doha menawarkan tur virtual reality ke kota suci Mekkah, stan-stan di lokasi wisata membagikan Al-Qur’an gratis.

Brosur tentang Islam tersedia di lobi hotel, serta billboard yang dipasang di seluruh Doha menampilkan pemain anggar muslim Olimpiade AS Ibtihaj Muhammad, dan tokoh Muslim lainnya sebagai bagian dari kampanye untuk mendorong orang mengeksplorasi Islam.

Pejabat Qatar mengatakan mereka berharap Piala Dunia 2022 membantu memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pengunjung tentang budaya mereka, serta nilai keislaman kepada khalayak yang lebih luas.

Usaha Qatar tidak sia-sia, penggemar sepakbola asal Brasil Jose Antonio Tinoco mengaku semakin ia mempelajari Islam, semakin ia terpesona. Ia mengatakan Museum Seni Islam Doha memberikan pengaruh penting terhadap pandangnya tentang Islam.

“Semakin saya memahami budaya Islam ini, semakin mempesona,” ujar Tinoco.

Carlos Bustos, Mireya Arias dan putra mereka, Jacobo yang berusia 8 tahun dan Matias yang berusia 13 tahun juga merasakan hal yang sama. Keluarga yang datang dari Kolombia itu baru tahu bahwa dunia Islam memiliki kontribusi luar biasa terhadap ilmu kedokteran, sains, matematika, dan arsitektur.

“Apa yang kami lihat ini adalah (upaya) Qatar untuk merubah citra yang tertanam di benak masyarakat barat (tentang Islam), media arus utama Barat memberitahu bahwa kami sangat berbeda, tetapi disini saya melihat lebih banyak kesamaan daripada perbedaan,”kata Carlos saat mengenakan pakaian tradisional Qatar.

Istri Carlos, Mireya Arias mengapresiasi upaya yang dilakukan negara itu untuk memperkenalkan Islam kepada para pengunjung.

“Mereka menggunakan banyak strategi untuk lebih dekat dengan pengunjung, agar kami mengerti dan belajar,” katanya.

Sumber: AP.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here