Persiraja vs PSMS: Laga Keras Tanpa Pemenang

PSMS Medan berhasil menahan imbang Persiraja Banda Aceh tanpa gol pada lanjutan Pegadaian Liga 2 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Lhong Raya, Sabtu (18/11/2023) malam. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.
PSMS Medan berhasil menahan imbang Persiraja Banda Aceh tanpa gol pada lanjutan Pegadaian Liga 2 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Lhong Raya, Sabtu (18/11/2023) malam. Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Banda Aceh— PSMS Medan berhasil curi satu poin krusial usai imbang 0-0 pada laga tandang saat menghadapi Persiraja Banda Aceh pada lanjutan Pegadaian Liga 2 di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Lhong Raya, Sabtu (18/11/2023) malam.

Meski “diteror” 31.000 fans Lantak Laju, pasukan Ayam Kinantan tidak gentar melawan Persiraja di SHB yang bermain tidak maksimal. Hingga peluit akhir berbunyi, tidak ada gol yang tercipta pada laga tersebut.

Sepanjang 90 menit pertandingan, laga berjalan keras. Bukan secara taktikal, namun physical. Wasit mengeluarkan total 12 kartu kuning, masing-masing enam untuk kedua kesebelasan, dan satu kartu merah untuk Persiraja.

Tekel keras dan adu mulut terus terjadi sepanjang laga. Berkali-kali wasit harus menenangkan dan menghentikan laga sejenak karena kedua tim sama sekali tidak menurunkan tempo ketegangan.

Hasil imbang ini membuat Persiraja dan PSMS menjaga rekor tidak pernah kalah di Liga 2. Dengan tambahan satu poin tim Lantak Laju berhasil merebut puncak klasmen dengan 17 poin, unggul head to head atas Semen Padang.

Sementara PSMS Medan masih bercokol di peringkat ketiga dengan 12 poin, terpaut dua angka dengan PSPS Pekanbaru di posisi keempat. Hasil imbang ini juga semakin membahayakan tim Ayam Kinantan untuk mengamankan slot babak 12 besar.

Baca juga: Supporter Minta Persiraja Geprek PSMS Hingga Lumer

Jalan Laga Persiraja vs PSMS

Pertandingan dimulai dengan Persiraja yang bermain di kandangnya langsung memberikan tekanan kepada PSMS. Mereka mengandalkan Andik Vermansyah dan Ferdinand Sinaga sebagai kreator peluang, namun pertahanan rapat PSMS mampu menahan serangan-serangan tersebut.

Meskipun Persiraja mendominasi sejak awal dengan dua peluang melalui tendangan bebas pada menit 6 dan 8, namun kiper PSMS, Abdul Rohim, tampil gemilang mengamankan gawangnya.

Performa Andik dan Ferdinand Sinaga yang diturunkan sejak menit pertama cukup mengecewakan puluhan ribu fans Persiraja yang hadir di SHB. Andik di beberapa kesempatan terlihat hanya mampu berlari-lari kecil, seperti menahan sakit akibat recovery cedera yang belum maksimal.

Ruang antar lini yang sering ditinggalkan Andik pada 30 menit babak pertama mampu dieksploitasi berkali-kali oleh lini serang Ayam Kinantan yang dimotori Ichsan Chan dan Jose Valencia. Untung saja, penampilan apik Fahri berhasil menggagalkan berbagai peluang emas milik PSMS.

Menjelang akhir babak pertama, pelatih Persiraja Achmad Zulkifli melakukan perubahan taktikal dengan memasukkan Arif Setiawan dan Ridha Umami, menggantikan Andik dan Ferdinand.

Di babak kedua, Persiraja tampil lebih agresif dan nyaris mencetak gol cepat melalui tendangan Arif Setiawan yang memanfaatkan bola muntah dari mistar.

Namun, gol tersebut dianulir oleh wasit karena Mahamane Toure dianggap berada dalam posisi offside, meski siaran ulang menunjukkan sebaliknya. Keputusan kontroversial tersebut lantas menyulut amarah puluhan ribu fans Persiraja yang hadir di SHB.

PSMS memanfaatkan momen tersebut dan mencoba mencetak gol, tetapi upaya mereka juga digagalkan oleh kiper Persiraja. Pada menit 88, Muammar Khadafi dari Persiraja harus rela menerima kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua usai melakukan tekel keras terhadap pemain Ayam Kinantan.

Meskipun bermain dengan 10 pemain, Persiraja tetap bermain menyerang. Sementara PSMS juga tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Skor 0-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here