Komparatif.ID, Banda Aceh—Ketua DPRA Zulfadli, keukeuh pada komitmennya, bahwa maladministrasi lahirnya SK Plt Sekda Aceh harus diusut tuntas. Bola panas yang bergulir selama dua hari terakhir berakhir, setelah turun perintah dari Mualem.
Meski sedang sangat sibuk mengikuti orientasi kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, yang berlangsung 21-28 Februari 2025, Gubernur Aceh Teungku H. Muzakir Manaf alias Mualem, tetap memantau kondisi perpolitikan di Serambi Mekkah.
Ia juga mengetahui ihwal terjadinya kisruh politik antara Ketua DPRA Zulfadli,A.Md versus Wakil Gubernur Aceh Fadlullah alias Dek Fadh, terkait terbitnya SK Plt Sekda Aceh atas nama Alhudri.
Melihat suasana semakin memanas dan Zulfadli bertambah marah akibat ulah sejumlah pihak yang memanas-manasi situasi, Mualem pun bersikap.
Baca juga: Syeh-Syoh Ketua DPRA Zulfadli Vs Wagub Dek Fadh Berakhir
Mualem menelepon Sekretaris Jenderal Partai Aceh Kamaruddin Abubakar alias Abu Razak. Mendapatkan perintah dari Ketua DPA Partai Aceh tersebut, Abu Razak yang juga Ketua Tim Pemenangan Pusat Mualem-Dek Fadh, segera menghubungi kedua politisi yang sedang menggelar perang udara itu.
Pertemuan yang berlangsung di kediaman Abu Razak di Kota Banda Aceh, berlangsung menarik. Sejumlah orang ikut hadir. Tapi episentrumnya berada pada Abu Razak selaku penengah.
Pertemuan yang berlangsung pada Senin (24/2/2025) pukul 15.00 WIB, berakhir dengan “islah” antara Zulfadli dan Dek Fadh. Keduanya berjabat tangan tanda bahwa antara mereka berdua tidak ada lagi persoalan.
Kepada Komparatif.ID, Abu Razak mengatakan inisiatif mendamaikan kedua politisi itu berasal dari perintah Mualem. Gubernur Aceh Muzakir Manaf memerintahkan Abu Razak menggelar mediasi.
“Saya selaku Ketua Tim Pemenangan Mualem-Fadh, juga Sekjen Partai Aceh, atas perintah Mualem, telah mempertemukan keduanya. Alhamdulillah, Abang Samalanga dan Dek Fadh sepakat mengakhiri polemik yang terjadi selama dua hari ini,” kata Abu Razak.
Abu Razak juga menjelaskan, hal-hal lain yang belum tuntas yang menjadi penyebab timbulnya polemik politik antara Zulfadli atas nama jabatan Ketua DPRA dan Dek Fadh, akan diselesaikan oleh Mualem setelah ia selesai mengikuti masa orientasi kepala daerah di Akmil Magelang.
“Hal lainnya, akan Mualem selesaikan setelah selesai acara di Magelang,” kata Abu Razak.
