Komparatif.ID, Banda Aceh— Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh melaporkan sebanyak Rp2,1 triliun atau 44,02 persen alokasi dana desa (ADD) tahun 2024 berhasil tersalurkan ke masyarakat.
Dana Desa ini digunakan untuk berbagai program, mulai dari ketahanan sosial hingga pemberdayaan ekonomi rakyat. Kepala DPMG Aceh, Zulkifli, mengungkapkan bahwa Aceh mendapat ADD sebesar Rp4,79 triliun untuk 6.497 gampong atau desa yang tersebar di seluruh Aceh.
“Terus kita lakukan pemantauan penyaluran dari kabupaten/kota. Kalau ada yang tersendat langsung kita koordinasikan dengan pihak terkait termasuk perwakilan Kementerian Keuangan atau DJPb,” ujar Zulkifli pada Jumat (10/5/2024).
Saat ini, proses pencairan ADD telah memasuki tahap kedua, meskipun belum semua kabupaten/kota dan desanya menyelesaikan pencairan tahap pertama. Hanya beberapa daerah yang telah mencapai 100 persen pencairan tahap pertama, seperti Kabupaten Bener Meriah, Pidie Jaya, Langsa, dan Aceh Jaya.
Baca juga: Ribuan Gampong di 5 Kab/Kota Tidak Bisa Cairkan Dana Desa
“Daerah yang sudah memulai pencairan tahap kedua antara lain Bener Meriah, Lhokseumawe, Langsa, Gayo Lues, dan Aceh Besar,” tambahnya.
Zulkifli juga menjelaskan bahwa penyaluran ADD 2024 terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang ditentukan penggunaannya (earmark) dan yang tidak (non-earmark). Dana earmark digunakan untuk mendukung program bantuan langsung tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani, serta pencegahan dan penurunan stunting.
Sementara alokasi Dana Desa non-earmark digunakan untuk mendukung program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Penyaluran dana earmark mencapai Rp1,15 triliun lebih, sedangkan untuk non-earmark sebesar Rp955,8 miliar, sehingga totalnya mencapai Rp2,1 triliun untuk 5.583 desa,” pungkasnya.
